Menurut Nikkei Asia, produsen logam Jepang Proterial telah berhasil mengembangkan bahan baru yang digunakan dalam casing baterai kendaraan listrik (EV) yang dapat memblokir gelombang elektromagnetik.
Mobil listrik memiliki lebih banyak komponen elektronik daripada mobil berbahan bakar bensin. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan perangkat listrik dapat memengaruhi pengoperasian perangkat di dalam mobil dan dapat menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, produsen sering kali melapisi baterai dan komponen lain pada mobil dengan aluminium untuk menghalangi gelombang elektromagnetik.
Proterial telah mengembangkan alternatif film tipis untuk aluminium, yang sebagian besar terbuat dari lembaran besi yang diapit di antara film. Baterai dan komponen lainnya akan dilapisi dengan film ini dan lapisan plastik untuk meredam getaran. Casing baru ini akan membuat baterai EV sekitar 30 persen lebih ringan daripada aluminium.
Jika dikombinasikan dengan penggunaan material ini pada komponen lain, seperti pengisi daya on-board, bobot keseluruhan EV dapat berkurang lebih dari 10%. Dengan mengubah bahan perekat dan film, Proterial telah meningkatkan ketahanan panas dari 80°C menjadi 130°C, sehingga material ini cocok untuk berbagai aplikasi, termasuk baterai EV.
SELATAN
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)