Oleh karena itu, Kepolisian Komune Hai Son secara proaktif memahami situasi internal dan eksternal, mencegah terjadinya insiden yang rumit dan tak terduga. Manajemen warga negara asing yang tinggal dan bekerja di wilayah tersebut telah diterapkan secara ketat, dengan segera mendeteksi dan menangani tanda-tanda pelanggaran. Pelatihan dan pembinaan keterampilan profesional dalam berinteraksi dengan masyarakat telah dilakukan secara berkala, membantu kepolisian menjadi lebih disiplin, elit, dan dekat dengan masyarakat.
Khususnya, kejahatan kriminal dan narkoba hampir tidak muncul; kejahatan ekonomi terkendali dengan sejumlah kasus ditangani secara efektif melalui koordinasi dengan Penjaga Perbatasan Po Hen. Pekerjaan pemeriksaan, pengelolaan tempat tinggal, pengelolaan lini bisnis bersyarat, dan mobilisasi warga untuk menyerahkan senjata, bahan peledak, dan peralatan pendukung juga dilaksanakan secara intensif, yang berkontribusi dalam menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
Dalam 8 bulan pertama tahun 2025 saja, Kepolisian Komune menemukan dan menangkap 1 orang yang mengangkut 248 tabung gas tertawa, sekaligus meningkatkan patroli, pengawasan, dan segera menangani pelanggaran administratif di bidang keamanan perbatasan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas. Acara-acara besar politik dan budaya lokal dijamin keamanannya.
Salah satu solusi penting yang diterapkan Hai Son adalah mendorong pergerakan seluruh penduduk untuk melindungi keamanan nasional. Kepolisian komune secara berkala berkoordinasi dengan berbagai departemen, cabang, dan organisasi untuk menyelenggarakan propaganda hukum, memobilisasi masyarakat agar tidak terlibat dalam imigrasi ilegal dan tidak menggunakan narkoba atau stimulan.
Model-model swakelola keamanan dan ketertiban seperti "Swakelola Tim Keamanan dan Ketertiban", "Kamera Keamanan", "Perbatasan Damai - Komunitas Tanpa Masuk dan Keluar Ilegal", dan "Komunitas Perbatasan Tanpa Narkoba" terus dipertahankan dan diperluas. Model-model ini merupakan "perpanjangan tangan" kepolisian, yang membantu mendeteksi, mencegah, dan segera menangani insiden yang muncul dari akar rumput.
Pada akhir Juli 2025, Kepolisian Kota berhasil menyelenggarakan Konferensi "Polisi Mendengarkan Pendapat Rakyat", yang secara langsung menerima dan menanggapi masukan masyarakat. Pada awal Agustus 2025, Kepolisian Kota juga menyelenggarakan Festival "Seluruh Rakyat Lindungi Keamanan Nasional", yang dipadukan dengan peluncuran dua model baru keamanan dan ketertiban, yang menarik partisipasi banyak pejabat dan masyarakat.
Selain itu, Kepolisian Komune Hai Son juga berfokus pada penerapan transformasi digital dalam manajemen. Unit ini secara efektif mengimplementasikan Proyek 06 Pemerintah mengenai pengembangan data kependudukan, identifikasi dan autentikasi elektronik, serta memandu masyarakat untuk menggunakan layanan publik daring di tingkat 3 dan 4.
Komune juga memperluas pemasangan sistem kamera keamanan di jalur-jalur utama, dan meningkatkan penerapan teknologi dalam pemantauan dan penanganan pelanggaran. Berkat hal tersebut, pengelolaan tempat tinggal, pemeriksaan tempat tinggal sementara, ketidakhadiran sementara, dan pengelolaan warga negara asing dilakukan secara ketat, transparan, dan cepat.
Untuk memenuhi tuntutan tugas, Sel Partai Polisi Komune Hai Son secara teratur memfokuskan diri pada pelatihan kualitas politik, etika, dan gaya kerja bagi para perwira dan prajurit sesuai dengan 6 ajaran Paman Ho kepada Polisi Rakyat.
Dengan hasil yang dicapai, Kepolisian Komune Hai Son telah meningkatkan peran utamanya dalam memberikan nasihat kepada Komite Partai dan pemerintah, sekaligus memobilisasi kekuatan gabungan antara sistem politik dan rakyat. Situasi keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut pada dasarnya stabil, tanpa adanya "titik rawan", dan rakyat saling percaya dan sepakat. Hal ini menjadi dasar penting bagi Hai Son untuk mewujudkan tekadnya menjadi komune teladan dalam hal keamanan dan ketertiban, berkontribusi dalam menjaga perdamaian di perbatasan, melayani pembangunan sosial-ekonomi, dan membangun wilayah perbatasan yang semakin sejahtera dan beradab.
Komune Hai Son didirikan berdasarkan penggabungan dua komune, yaitu Bac Son dan Hai Son, dari Kota Mong Cai. Komune ini memiliki medan pegunungan, tanah subur, hutan alam, dan hutan tanaman yang luas. Lebih dari 90% penduduk komune ini merupakan etnis minoritas, terutama Dao, Tay, dan San Chi. Hai Son merupakan salah satu destinasi wisata dalam 4 rute, 15 destinasi wisata eksperiensial Kota Mong Cai di masa lalu, dengan ciri khas budaya tradisionalnya. Monumen Martir Po Hen (Situs Sejarah Nasional Po Hen) menarik ribuan wisatawan, pelajar, dan murid setiap tahunnya. Rute patroli perbatasan sedang ditingkatkan, membuka peluang untuk menghubungkan destinasi wisata komunitas dengan destinasi wisata Bac Phong Sinh, Hoanh Mo, Gerbang Perbatasan Internasional Mong Cai, dan sebagainya, untuk menciptakan rangkaian destinasi yang menarik. |
Sumber: https://baoquangninh.vn/xa-hai-son-xay-dung-xa-kieu-mau-ve-an-ninh-trat-tu-3375360.html






Komentar (0)