Satu orang pelaku didenda Rp500 juta karena kedapatan melakukan jual beli ular kobra raja.
Báo Tài nguyên Môi trường•30/05/2023
[iklan_1]
Sebelumnya, Le Thi P. pergi menemui seorang peramal dan diberi tahu bahwa ia harus memelihara seekor ular kobra raja agar suaminya mau "mendengarkan" nasihatnya. Ia kemudian membuka Facebook untuk membeli seekor ular kobra raja seharga 10 juta VND.
Setelah membeli ular tersebut, subjek melepaskannya ke kolam di belakang rumah dan menutupinya rapat-rapat. Namun, karena khawatir ular itu akan menyerang dan membahayakan, subjek P. memutuskan untuk menjualnya. Setelah mengunggahnya di Facebook dan menemukan pembeli seharga 31 juta, subjek meminta Tuan Do Van D. untuk menangkapnya, membunuhnya, dan merendamnya dalam alkohol.
Barang bukti yang disita oleh Kepolisian Distrik Lam Thao (Foto: Koran CAND)
Dalam perjalanan mengangkut ular yang direndam dalam alkohol ke lokasi pengiriman, subjek ditemukan dan ditangkap di distrik Lam Thao, provinsi Phu Tho .
Ular kobra raja tercantum dalam Lampiran I, Daftar Spesies Terancam Punah, Berharga, dan Langka yang Diprioritaskan untuk Dilindungi, yang diterbitkan melalui Keputusan Pemerintah Nomor 64/2019/ND-CP. Oleh karena itu, setiap tindakan perburuan, pembunuhan, pengangkutan, perdagangan, pemeliharaan ilegal ular kobra raja, atau penyimpanan, perdagangan, pengangkutan ilegal ular kobra raja, produk, dan bagian-bagiannya merupakan tindakan pelanggaran hukum pidana dan dapat diancam dengan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi individu sesuai dengan ketentuan Pasal 244 KUHP Tahun 2015 (diubah dan ditambah pada tahun 2017).
King cobra juga merupakan "barang" yang banyak dicari karena banyak orang percaya bahwa anggur king cobra memiliki manfaat kesehatan.
Namun, dalam kasus Le Thi P., karena ia secara membabi buta mempercayai "ramalan" takhayul seorang peramal, ia harus membayar harga yang mahal atas tindakannya.
Komentar (0)