Ahli gizi Nguyen Thu Ha dari Rumah Sakit Umum Internasional Nam Sai Gon menjelaskan bahwa balut adalah sejenis telur dengan embrio yang telah berkembang hingga tahap tertentu, sehingga menghasilkan kepadatan nutrisi yang lebih terkonsentrasi dibandingkan telur biasa. Rata-rata, 100 gram balut mengandung sekitar 182 kkal; 13,6 g protein; 12,4 g lipid; dan sejumlah besar mikronutrien seperti zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, dan beta-karoten.
Kandungan nutrisi yang tinggi ini menjadikan telur bebek tergolong makanan bergizi, cocok untuk orang yang perlu memulihkan diri setelah sakit, pekerja berat, atlet, atau orang kurus yang membutuhkan suplemen energi. Khususnya, zat besi dalam telur bebek mudah diserap, mendukung proses pembentukan darah. Kandungan vitamin A dan beta-karoten yang kaya membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan penglihatan. Protein dan lemak sehat dalam telur berkontribusi pada regenerasi jaringan, perkembangan otot, dan menyediakan energi yang stabil bagi tubuh.
Namun, "konsentrasi" nutrisi ini membuat telur balut menjadi "masalah sulit" bagi sistem pencernaan jika dimakan dalam jumlah besar, terutama bagi orang dengan perut lemah atau gangguan pencernaan... karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk memproses protein dan lemak dalam jumlah besar.

Balut memiliki banyak nilai gizi.
Foto: AI
Mengapa Anda tidak boleh makan terlalu banyak?
Keunggulan telur bebek terletak pada kandungan kolesterolnya yang tinggi. Setiap telur dapat mengandung sekitar 500-600 mg kolesterol, tergantung pada tingkat perkembangan embrio dan jumlah kuning telurnya. Meskipun tidak ada batasan khusus untuk asupan kolesterol, organisasi kesehatan tetap menyarankan untuk membatasi konsumsi kolesterol dari makanan hewani, mengonsumsinya sesedikit mungkin, dan menjaganya di bawah sekitar 300 mg/hari sebagai ambang batas aman bagi orang dewasa yang sehat. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tubuh memiliki kemampuan untuk mengatur sendiri produksi kolesterol di hati, sehingga mengonsumsi sedikit makanan kaya kolesterol tidak memengaruhi lipid darah secara signifikan pada orang normal.
Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti telur balut, kuning telur, organ hewan, atau kulit ayam tetap dapat meningkatkan kolesterol "jahat" (LDL) pada orang dengan gangguan lipid atau faktor risiko kardiovaskular.
Mengonsumsi balut secara teratur untuk "memberi nutrisi" saat sakit atau menambah berat badan dengan cepat bisa berbahaya. Meskipun kaya nutrisi, jika dimakan sebagai pengganti makanan utama atau dikonsumsi terlalu sering, tubuh dapat dengan mudah kehilangan keseimbangan, kekurangan pati, sayuran hijau, serta protein dari daging dan ikan, sehingga sulit untuk menambah berat badan secara berkelanjutan dan kekurangan zat gizi mikro untuk pemulihan.
Selain itu, telur yang tidak diawetkan dengan baik atau disimpan lama dapat terkontaminasi Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan dan diare, terutama berbahaya bagi anak kecil, orang tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Siapa saja yang harus berhati-hati saat mengonsumsi balut?
Kelompok orang berikut sebaiknya dibatasi atau konsultasikan dengan dokter sebelum penggunaan rutin: Orang dengan perut lemah, gangguan pencernaan, lemak darah tinggi, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, asam urat, gangguan metabolisme purin... Anak-anak di bawah usia 5 tahun (karena sistem pencernaan lemah, rentan kembung, atau gangguan pencernaan). Wanita hamil (harus makan dalam jumlah sedang dan pastikan telur dimasak hingga matang). Orang yang sedang menjalani program penurunan berat badan atau perlu mengontrol kalori.

Meskipun balut bergizi, sebaiknya tidak dimakan secara teratur.
Foto: AI
Bagaimana cara makan agar sehat?
Untuk mendapatkan manfaat balut sekaligus tetap aman, pengguna harus mengikuti prinsip-prinsip berikut:
Jumlah yang wajar : Orang dewasa yang sehat sebaiknya hanya mengonsumsi 1-2 buah per minggu, dan tidak boleh mengonsumsinya selama beberapa hari berturut-turut.
Waktu makan : Sebaiknya makan di pagi atau siang hari, hindari makan di malam hari karena telur sulit dicerna, dapat dengan mudah menyebabkan kembung dan memengaruhi tidur.
Makan dengan cara yang benar : Sebaiknya dimakan dengan ketumbar dan jahe Vietnam agar perut tetap hangat dan melancarkan pencernaan. Anda dapat menggabungkan lebih banyak sayuran, biji-bijian, atau herba saat mengolahnya untuk memberikan nutrisi seimbang, seperti telur bebek rebus dengan labu dan bayam Malabar, telur bebek rebus dengan mugwort dan biji teratai, dll.
Pastikan keamanan makanan : Jangan biarkan telur rebus semalaman, jangan mencuci telur sebelum direbus (untuk menghindari bakteri menembus cangkang) dan jaga kebersihan peralatan masak untuk menghindari risiko infeksi.
Gaya hidup seimbang : Kombinasikan olahraga teratur, perbanyak sayur hijau dan buah dalam pola makan Anda untuk mengendalikan lemak darah dan menunjang sistem pencernaan.
Sumber: https://thanhnien.vn/alo-bac-si-nghe-an-trung-vit-lon-co-giup-boi-bo-co-the-185251203225924611.htm






Komentar (0)