Mengonsumsi telur yang dipadukan dengan sayuran di pagi hari akan membantu mengurangi lemak secara berkelanjutan berkat efek berikut:
Memperpanjang rasa kenyang

Telur rebus dan sayuran di pagi hari merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang ingin menghilangkan lemak perut.
FOTO: AI
Pertama-tama, makan telur dengan sayuran membantu memperpanjang rasa kenyang dan mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi sepanjang hari, menurut situs web Eating Well (USA).
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Nutrition membandingkan sarapan dua telur dengan sarapan sereal. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang makan telur merasa lebih kenyang dan makan lebih sedikit selama 36 jam berikutnya.
Sementara itu, sayuran hijau kaya akan serat, yang membantu memperlambat laju pencernaan, sehingga perut menahan makanan lebih lama, sehingga memberikan efek kenyang yang lebih lama. Ketika protein dari telur dikombinasikan dengan serat dari sayuran, tubuh cenderung menyerap energi secara stabil dan mengurangi lonjakan gula darah secara tiba-tiba, sehingga membantu mengurangi penumpukan lemak perut.
Lindungi massa otot
Mengonsumsi telur di pagi hari juga membantu melindungi massa otot selama penurunan berat badan. Penurunan berat badan yang tidak wajar sering kali menyebabkan hilangnya massa otot, yang menurunkan laju metabolisme basal, sehingga mempersulit pembakaran lemak.
Telur kaya akan asam amino esensial dan memiliki daya serap tinggi, membantu tubuh mempertahankan sintesis protein otot. Jika dipadukan dengan sayuran hijau yang mengandung vitamin B, folat, dan magnesium, tubuh akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk memulihkan otot dan mengoptimalkan metabolisme energi.
Hasilnya, orang yang mengonsumsi telur dan sayuran saat sarapan cenderung kehilangan lemak namun tetap mempertahankan massa otot, sehingga mempertahankan tingkat metabolisme yang tinggi, sehingga merangsang pembakaran energi yang lebih efisien.
Hindari penumpukan lemak visceral
Manfaat penting lainnya dari mengonsumsi telur dan sayuran untuk sarapan adalah kemampuannya menstabilkan gula darah, sehingga membatasi penumpukan lemak visceral. Mengonsumsi banyak pati olahan di pagi hari akan meningkatkan gula darah dengan cepat, yang menyebabkan peningkatan sekresi insulin, yang menyebabkan tubuh mengubah kelebihan energi menjadi lemak cadangan, terutama di perut.
Sebaliknya, sarapan kaya protein dan serat tidak menyebabkan peningkatan gula darah yang tajam setelah makan dan mengurangi kebutuhan sekresi insulin. Sebuah analisis oleh Harvard Health Publishing, pusat penerbitan informasi medis Harvard Medical School (AS), menunjukkan bahwa pola makan kaya sayuran dan protein rendah lemak membatasi risiko penumpukan lemak visceral.
Efek pada hormon rasa lapar dan kenyang
Sarapan berprotein tinggi terbukti menekan hormon lapar ghrelin sekaligus meningkatkan kadar PYY dan GLP-1, dua hormon yang meningkatkan rasa kenyang.
Selain itu, peningkatan kadar GLP-1 yang dikombinasikan dengan serat nabati hijau di usus akan menciptakan efek yang lebih kuat dalam memperpanjang rasa kenyang. Berkat hal ini, orang yang mengonsumsi telur dan sayuran untuk sarapan seringkali mempertahankan asupan kalori total yang lebih rendah sepanjang hari tanpa harus memaksakan diri untuk berpuasa, menurut Eating Well.
Sumber: https://thanhnien.vn/an-sang-voi-trung-va-rau-phuong-phap-giam-mo-bung-ben-vung-185251018235108017.htm
Komentar (0)