Dr. Tran Thi Ngoc Anh, seorang spesialis Endokrinologi di Rumah Sakit Nguyen Tri Phuong, menyatakan bahwa diabetes adalah kondisi medis yang sangat dipengaruhi oleh pola makan, terutama makanan manis. Banyak metode yang ada untuk membantu pasien menyesuaikan pola makan mereka. Berikut adalah dua pendekatan utama untuk membantu pasien memperkirakan ukuran porsi, sehingga berkontribusi pada pengendalian gula darah.
Metode pelat
Gunakan piring dengan diameter sekitar satu rentang tangan (kurang lebih 20 cm). Untuk satu kali makan, setengah piring harus terdiri dari sayuran non-pati seperti kubis, selada air, asparagus, selada, lobak, terong, brokoli, talas, kohlrabi, okra, mentimun, bayam, kubis Brussel, dan buncis. Seperempat piring harus berisi makanan kaya protein seperti ayam, telur, ikan, daging sapi, daging babi, atau kacang-kacangan dan tahu. Seperempat sisanya harus berisi makanan bertepung seperti kentang, nasi, mi, buah, atau segelas susu. Minumlah air setelah makan.
Penggunaan garpu membantu mengukur jumlah makanan dari berbagai kelompok makanan.
Metode tangan
Metode ini membantu memperkirakan ukuran porsi hanya dengan menggunakan telapak tangan Anda. Dengan demikian, untuk satu kali makan, jumlah serat (seperti sayuran) akan memenuhi sekitar dua telapak tangan. Jumlah karbohidrat atau buah akan memenuhi sekitar satu genggam. Protein (daging, ikan, telur) akan memenuhi sekitar satu telapak tangan. Lemak seperti mentega, minyak ikan, minyak biji-bijian, dll., akan berukuran sekitar sebesar ibu jari. Selain itu, tambahkan 200 ml susu tanpa pemanis.
Dokter juga mencatat bahwa lebih baik memilih lemak yang kaya akan asam lemak rantai panjang, seperti minyak ikan dan minyak biji-bijian, daripada lemak hewani. Asupan garam harus dibatasi hingga kurang dari 2,3 gram per hari.
Minuman ringan, permen, dan makanan manis lainnya sebaiknya dihindari. Fokuslah pada tiga kali makan utama sehari dan hindari ngemil, terutama bagi pasien yang menggunakan suntikan insulin.
Tautan sumber






Komentar (0)