Dahulu, makan bersama dengan hidangan hangat dan berasap di atas kompor kayu merupakan pusat ikatan keluarga, tetapi saat ini, banyak orang makan sendirian di depan layar komputer. Makan bersama secara bertahap menjadi "kemewahan" karena tuntutan pekerjaan dan studi membuat orang tua dan anak jarang duduk bersama.
Dalam kehidupan yang serba cepat saat ini, makan bersama keluarga menjadi "jeda" yang semakin penting. Makanan lengkap dapat memulihkan emosi setelah kelelahan, mengingatkan setiap anggota keluarga bahwa, betapapun buruknya dunia di luar sana, masih ada tempat hangat untuk kembali.
Santapan keluarga juga merupakan tempat di mana nilai-nilai budaya Vietnam "tercermin". Dari penataan yang rapi dan seimbang hingga filosofi kuliner "yin-yang dan lima elemen" yang tercermin dalam setiap hidangan, santapan dengan beragam sayuran, ikan, dan daging, yang seimbang secara harmonis dengan rasa asam, pedas, asin, dan manis, adalah bukti keterampilan, kecanggihan, dan hematnya masyarakat Vietnam.
Ibu Hong Ngoc (35 tahun, dari Hanoi ) berbagi : "Dulu, sekitar pukul 6 sore, seluruh keluarga saya akan berkumpul di meja makan tanpa perlu disuruh. Sekarang anak-anak sudah besar, beberapa mengikuti kelas tambahan, yang lain sibuk bekerja, dan seringkali hanya saya dan suami yang makan bersama. Saat itulah saya menyadari bahwa meja makan bukan hanya untuk makan, tetapi juga alasan bagi keluarga untuk duduk bersama, saling bertanya tentang kehidupan masing-masing, dan berbagi."
Ia bercerita bahwa terkadang, bahkan ketika ia buru-buru memasak beberapa hidangan sederhana, suasana di rumah akan tetap berbeda ketika anak-anaknya pulang larut malam: "Hanya suara tawa, tindakan seseorang berbagi sepotong ikan, dan semua kelelahan secara alami akan hilang. Saya pikir mempertahankan kebiasaan makan bersama juga tentang melestarikan tradisi keluarga."
Dari kata-kata tulus Ibu Ngoc, jelas bahwa makan bersama keluarga, meskipun sederhana, memiliki makna yang mendalam: ia menyehatkan baik fisik maupun spiritual. Dan dari makanan sederhana inilah masyarakat Vietnam menciptakan aspek budaya yang unik, akrab sekaligus sakral.
Di bawah ini, kami menyarankan beberapa ide menu makan keluarga yang sederhana namun menghangatkan hati, agar setiap hidangan tidak hanya lezat tetapi juga dipenuhi dengan kasih sayang.
11 ide menu "Masakan Vietnam Otentik" yang lezat dan hemat biaya, disukai seluruh keluarga.
Paket Makanan 1

Sup kepiting + telur goreng dengan daun bawang + tumis daun labu dengan bawang putih + daging rebus + tahu goreng + acar terong.
Makanan untuk 2 orang

Perut babi goreng renyah + ayam rebus + cumi goreng dengan makanan laut + sayuran rebus + kaldu sayuran + usus babi rebus + nanas.
Makanan untuk 3 orang

Kerang kukus dengan saus Thailand + daging babi rebus dengan telur puyuh + brokoli rebus dengan wortel + kimchi.
Makanan untuk 4 orang

Kacang dalam saus tomat + telur goreng dengan daun bawang + kol + semangka sebagai hidangan penutup.
Makanan untuk 5 orang

Kerang kukus + udang kukus dengan serai + usus babi rebus + mentimun.
Nampan makanan 6

Kacang panggang dengan daging + sayuran rebus + telur goreng dengan daun bawang + acar terong + kacang tanah panggang + acar sayuran dan saus buah asam.
Makanan untuk 7 orang

Tumis sayuran + kacang-kacangan dengan saus tomat + ayam panggang + telur dan saus tomat + jambu biji.
8 orang

Kaki babi rebus + usus babi rebus + sup tomat + tumis labu siam.
Nampan berisi 9

Usus babi rebus + kerupuk babi goreng + acar sayuran + telur goreng dengan daun bawang + kacang tanah panggang.
Makanan untuk 10 orang

Sup sayur dengan bakso + udang dan babi tumis + kacang dalam saus tomat + acar terong.
Makanan untuk 11 orang

Tumis sayuran + sup kepiting + daging goreng tepung dengan pinggiran renyah + tahu goreng + acar terong.
Makan bersama keluarga, baik sederhana maupun mewah, selalu memiliki nilai sakral: itu adalah tempat cinta dan kebersamaan, "jeda" yang damai di tengah hiruk pikuk kehidupan. Melestarikan makan bersama keluarga bukan hanya tentang melestarikan cita rasa rumah, tetapi juga tentang mempertahankan cara hidup dan ikatan tak terlihat antar generasi. Dan kemudian, setiap kali kita duduk di sekitar meja, kita merasa diri kita kembali – kembali ke akar kita, ke rumah kita, ke hal-hal sederhana namun abadi.
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/bat-ngo-truc-11-mam-com-gia-dinh-vua-ngon-vua-nhin-cuc-am-cung-172250904194018631.htm






Komentar (0)