Panorama upacara penutupan Konferensi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Asia- Pasifik ke-11 (AP-11). (Sumber: Palang Merah Vietnam) |
Pada Konferensi Regional Asia-Pasifik ke-11 Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dengan tema “Asia-Pasifik: Kesiapsiagaan Bencana”, para delegasi berdiskusi dalam 5 lokakarya tematik untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang, menyampaikan keprihatinan tentang melengkapi dan melindungi populasi rentan; berbagi pengalaman praktis dan mengusulkan solusi serta pendekatan baru yang lebih tepat dalam pekerjaan kemanusiaan.
Dalam sambutan penutupnya di Konferensi tersebut, Ibu Bui Thi Hoa, Presiden Palang Merah Vietnam, mengatakan bahwa misi kami adalah menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dengan pemikiran baru dan kreatif, serta kemitraan dari konferensi ini, untuk bersama-sama mengambil tanggung jawab dalam mengubah Rencana Aksi Hanoi - 2023 menjadi tindakan yang berguna yang memberi manfaat bagi masyarakat rentan di negara dan wilayah kita masing-masing.
Kami terus melindungi, mendukung, dan memberdayakan mereka yang membutuhkan agar menjadi lebih kuat. Kami terus memperkuat kemitraan dan membangun kapasitas setiap asosiasi nasional agar percaya diri dan mandiri dalam menjalankan misi kemanusiaan di era digital dan hijau.
Ibu Bui Thi Hoa, Presiden Palang Merah Vietnam, menyampaikan pidato penutup Konferensi. (Sumber: Komite Sentral Palang Merah Vietnam) |
"Selagi kita meninggalkan Konferensi ini, mari bergabunglah dengan kami untuk membawa semangat kerja sama, komitmen terhadap aksi kemanusiaan, dan tekad untuk menciptakan perubahan yang efektif bagi Perhimpunan Nasional kita dan gerakan kemanusiaan di tingkat regional dan global. Tantangan yang kita hadapi tidaklah kecil, tetapi dengan bertindak bersama, kita memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan positif yang akan berkontribusi dalam membangun kawasan Asia-Pasifik yang lebih inklusif dan tangguh," tegas Presiden Palang Merah Vietnam.
Wakil Presiden Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Maha Barjas Hamoud Al Barjas, mengatakan bahwa terlepas dari perbedaan warna kulit, Konferensi ini menunjukkan solidaritas antarbangsa. Konferensi ini merupakan wadah bagi negara-negara untuk mengefisienkan upaya mereka, mengidentifikasi prioritas, dan bersama-sama mengatasi tantangan bersama.
"Terlepas dari tantangan yang kita hadapi, terlepas dari politik, masalah pendanaan, dan semakin sempitnya ruang kemanusiaan, masyarakat rentan bergantung pada jaringan Palang Merah untuk membantu mereka dengan cara terbaik dan paling tepat," ujar Maha Barjas Hamoud Al Barjas.
Konferensi AP-11 berlangsung pada 20-23 November di Hanoi, dengan berbagai kegiatan menarik yang melibatkan ratusan delegasi, termasuk lebih dari 300 delegasi internasional. Kegiatan utama konferensi ini adalah seminar umum dan pleno, serta seminar khusus tentang tanggap bencana.
Puncak Konferensi AP-11 adalah Forum Pemuda Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional Asia-Pasifik dengan tema “Meningkatkan Ketahanan - Menginspirasi Kepemimpinan Pemuda untuk Mempromosikan Inovasi dalam Kesiapsiagaan Bencana”.
Dalam rangka konferensi tersebut, juga diselenggarakan program "Kekuatan Kemanusiaan" pada tahun 2023, untuk memberikan penghargaan kepada mitra dalam dan luar negeri yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kegiatan kemanusiaan dan kerja Palang Merah.
Pada kesempatan ini, Komite Sentral Palang Merah Vietnam juga mengadakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Komite Internasional Palang Merah dan sejumlah perkumpulan nasional, dan menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perkumpulan nasional.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)