Radang tenggorokan yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti abses amandel, demam rematik, gangguan neuropsikiatri autoimun...
Radang tenggorokan disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Dalam beberapa kasus, komplikasi berikut dapat terjadi:
Abses amandel
Abses amandel adalah infeksi (nanah, lendir, atau cairan) yang terbentuk di area sekitar amandel. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan remaja dibandingkan pada orang dewasa yang lebih tua.
Glomerulonefritis
Suatu bentuk penyakit ginjal yang dapat berkembang satu hingga dua minggu setelah infeksi tenggorokan yang tidak diobati terjadi ketika pembuluh darah kecil di ginjal mengalami peradangan dan paling umum terjadi pada anak-anak berusia 6 hingga 10 tahun.
Eritema
Ini bukan komplikasi radang tenggorokan, melainkan bentuk infeksi streptokokus yang dapat berkembang bersamaan dengan gejala tenggorokan. Kondisi ini ditandai dengan demam dan ruam merah yang pertama kali muncul di leher dan dada, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini bertekstur kasar seperti ampelas.
Radang tenggorokan biasanya diobati dengan antibiotik. Foto: Freepik
Demam rematik
Komplikasi ini dapat berkembang 14 hingga 28 hari setelah infeksi tenggorokan. Jika radang tenggorokan diobati dalam 9 hari pertama gejala, risiko demam rematik rendah. Demam rematik dapat menyebabkan demam, mimisan, sakit perut, dan masalah jantung. Komplikasi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan pada lutut, pergelangan kaki, siku, atau pergelangan tangan, yang terkadang menyebabkan gerakan tubuh yang tidak normal.
Gangguan neuropsikiatri autoimun
Gangguan neuropsikiatri autoimun pada anak yang berhubungan dengan infeksi streptokokus. Ini termasuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD) atau gangguan tic (gerakan otot berulang yang tak terkendali) yang pertama kali muncul atau tiba-tiba memburuk segera setelah infeksi streptokokus.
Infeksi sinus dan telinga
Virus radang tenggorokan dapat menyebabkan infeksi sinus dan telinga.
Untuk mencegah infeksi streptokokus, orang perlu mencuci tangan secara teratur, membuang tisu setelah digunakan, tidak berbagi barang (handuk, gelas minum, sikat gigi, dll.), dan menutup mulut saat batuk atau bersin.
Hindari kontak langsung dengan penderita radang tenggorokan. Pasien perlu mengonsumsi antibiotik sesuai dosis yang diresepkan dokter untuk mencegah kekambuhan dan menulari orang lain selama perawatan.
Kucing Mai (Menurut Kesehatan Sehari-hari )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)