Departemen Pemeriksaan dan Pengawasan Perbankan (TTGS), Bank Negara Vietnam , Cabang Dong Nai , baru-baru ini mengumumkan kesimpulan pemeriksaan Bank Umum Saham Gabungan Kemakmuran dan Pembangunan, Cabang Dong Nai (PGBank Dong Nai).

Pada tanggal 31 Juli 2024, saldo mobilisasi modal PGBank Dong Nai akan mencapai VND 276.240 miliar, meningkat 4,4% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2023.

Total pinjaman yang disalurkan cabang ini per 31 Juli 2024 adalah VND 762.303 miliar, meningkat 8,4% dibandingkan dengan 31 Desember 2023. Dari jumlah tersebut, utang yang jatuh tempo mencapai 5,9% dari total utang yang disalurkan. Utang macet (kelompok 3-5) mencapai 4,4% dari total utang yang disalurkan.

Dalam 3 tahun 2021-2023, PGBank Dong Nai hanya menyelesaikan lebih dari 50% rencana pertumbuhan yang ditetapkan oleh Kantor Pusat.

pgbank pgd.jpg
Pengumuman hasil inspeksi PGBank Dong Nai. Foto: PGBank

Berdasarkan kesimpulan TTGS, kualitas kredit (utang golongan 2 dan utang macet) PGBank Dong Nai selama periode inspeksi selalu melebihi batas aman (di atas 3%), yang berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis cabang. Selain itu, masih terdapat beberapa masalah yang perlu ditangani.

Penilaian dan persetujuan pinjaman tidak sepenuhnya dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 17 Surat Edaran 39/2016/TT-NHNN Bank Negara Vietnam (Surat Edaran 39) dan peraturan internal untuk 16 nasabah (20 kontrak kredit) dengan total utang lebih dari VND 130 miliar.

Meminjamkan tetapi tidak menagih dan melengkapi dokumen pinjaman lengkap sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9 Surat Edaran 39 dan peraturan internal PGBank untuk 5 nasabah (5 kontrak kredit) dengan total utang sebesar VND 16,911 miliar.

Pekerjaan pemeriksaan dan pengawasan pinjaman belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai ketentuan Pasal 24 Surat Edaran 39 dan ketentuan internal PGBank terhadap 22 nasabah (31 akad kredit) dengan total utang yang belum dilunasi sebesar VND 165,639 miliar.

Terkait penyalahgunaan modal, nasabah meminjam modal namun tidak mempergunakannya sesuai peruntukan sesuai perjanjian akad kredit, sehingga melanggar asas pinjam meminjam modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Surat Edaran Nomor 39 terhadap 3 orang nasabah (3 akad kredit) dengan total utang yang belum lunas sebesar Rp12,70 miliar.

Terkait syarat-syarat persetujuan permohonan komitmen pembayaran utang perusahaan induk, TTGS mencontohkan adanya potensi risiko dalam melaksanakan kewajiban pembayaran utang atas nama perusahaan induk apabila kondisi keuangan perusahaan induk atau banyak anak perusahaan dan perusahaan afiliasinya mengalami kendala usaha, sehingga timbul piutang yang jatuh tempo/tidak tertagih.

TTGS juga memperingatkan adanya risiko dalam kredit yang diberikan kepada perusahaan perdagangan mobil yang dijamin oleh persediaan mobil baru dari semua jenis yang dikelola oleh pelanggan (barang yang terbentuk dari modal pinjaman).

Barang inventaris ini setiap hari diperjualbelikan oleh nasabah, sehingga nasabah mudah menjual mobilnya tanpa pemberitahuan kepada pihak bank, sehingga nasabah menjual mobilnya dan menggunakan modal tersebut untuk keperluan lain tanpa harus membayar ke pihak bank.

TTGS menganjurkan agar PGBank Dong Nai, selain melakukan pemeriksaan rutin sesuai ketentuan internal, juga harus secara proaktif dan berkala melakukan pemeriksaan mendadak terhadap aset agunan guna memastikan bahwa hipotek inventaris dilepaskan sesuai ketentuan dan bahwa nilai inventaris selalu mencukupi untuk menjamin kewajiban nasabah setiap saat; pada saat yang sama, perlu memantau keuangan nasabah secara ketat, mengevaluasi kinerja bisnis secara berkala, dan memantau pendapatan nasabah agar memiliki ukuran kredit yang tepat, sehingga meminimalkan risiko bagi PGBank.

TTGS meminta Direktur PGBank Dong Nai untuk meninjau semua permasalahan yang ada dan belajar dari permasalahan serta pelanggaran yang ada dalam operasional cabang. Meminta PGBank untuk memperkuat inspeksi dan pengendalian internal Cabang Dong Nai; menyelenggarakan rapat untuk meninjau tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat.

PGBank adalah bank dengan struktur pemegang saham yang cukup terkonsentrasi. Menurut daftar pemegang saham yang memiliki 1% atau lebih dari modal dasar yang baru-baru ini diumumkan oleh PGBank, 3 pemegang saham institusional dan 13 pemegang saham individu memegang total 97,416% dari modal dasar bank.

Di antaranya, 3 pemegang saham institusional memegang 40% modal dasar PGBank setelah membeli kembali 120 juta saham PGBank dari Petrolimex pada April 2023, termasuk: Cuong Phat International Joint Stock Company (13,541%), Vu Anh Duc Trading Joint Stock Company (13,360%), dan Gia Linh Import-Export and Trade Development Company Limited (13,099%).

Ketiga badan hukum yang disebutkan di atas semuanya memiliki pemimpin yang kurang lebih terkait dengan Thanh Cong Group (TC Group) milik Ketua Nguyen Anh Tuan, sebuah perusahaan yang merakit dan mendistribusikan mobil merek Hyundai di pasar Vietnam.