Ekspor tuna meningkat tajam, terutama produk kalengan, naik 468% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022, menurut VASEP.
Asosiasi Eksportir dan Produsen Makanan Laut Vietnam (VASEP) menilai ekspor tuna Vietnam ke Korea Selatan meningkat pesat, sementara pasar impor utama lainnya justru menurun. Menurut statistik bea cukai, dalam 7 bulan terakhir, ekspor tuna ke Korea Selatan meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai lebih dari 7 juta dolar AS.
Pada kelompok produk tuna yang diekspor, produk olahan dan kalengan mengalami peningkatan kuat, terutama tuna kalengan yang mengalami peningkatan sebesar 468%.
Selama 7 bulan pertama tahun ini, harga ekspor rata-rata tuna kaleng dari Vietnam ke pasar ini berfluktuasi antara 3,2-3,5 dolar AS per kg. Harga ekspor rata-rata daging tuna kukus beku/produk kalengan adalah 4,7-6 dolar AS per kg.
Saat ini, Tuna Vietnam, Nha Trang Bay dan Phat Trien Seafood adalah tiga perusahaan yang mengekspor tuna terbanyak ke Korea, yakni sebesar 64% dari total omzet.
Menurut VASEP, alasan Korea Selatan meningkatkan impor tuna dari negara lain, termasuk Vietnam, meskipun harga komoditas tinggi (nilai tukar Won terhadap USD) adalah karena produksi armada penangkapan ikan menurun. Permintaan makanan kaleng meningkat akibat resesi ekonomi , sehingga masyarakat harus berhemat dan memprioritaskan produk makanan laut yang murah.
Di Korea, Vietnam merupakan pemasok tuna terbesar kedelapan, tetapi merupakan pemasok tuna olahan dan kalengan terbesar pada paruh pertama tahun 2023, lebih tinggi daripada Thailand dan Italia. Menurut data Pusat Perdagangan Internasional (ITC), dalam 6 bulan terakhir, meskipun total impor tuna ke Korea menurun sebesar 7%, impor dari Vietnam meningkat lebih dari 4 kali lipat.
Produk tuna kaleng Vietnam menyumbang hampir 77% dari total impor Korea untuk kelompok produk ini. Thailand berada di posisi berikutnya dengan pangsa pasar 16%.
Duc Minh
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)