Ini adalah pertama kalinya Afrika bergabung dalam upaya mediasi antara Rusia dan Ukraina sejak konflik kedua negara meletus pada Februari 2022. Misi ini sangat penting bagi benua Afrika, yang sangat bergantung pada pasokan pangan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina.
Usulan tersebut meliputi penyelesaian konflik, perundingan damai melalui jalur diplomatik, de-eskalasi situasi, penghormatan terhadap kedaulatan negara dan rakyat sesuai dengan Piagam PBB, menjamin keamanan semua negara, serta menjamin ekspor biji-bijian, pupuk, dan barang-barang lainnya.
Konflik Rusia-Ukraina terus berlanjut tanpa tanda-tanda akan berakhir. (Foto: Reuters)
Menurut Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, konflik tersebut telah berdampak serius pada negara-negara Afrika dengan menyebabkan harga gandum dan pupuk meroket.
"Ini sungguh misi bersejarah dalam mencari perdamaian. Kami percaya bahwa ini adalah proses yang sangat kompleks yang membutuhkan semua perspektif untuk didiskusikan. Kami di sini untuk mendengarkan para pemimpin Rusia dan Ukraina. Dan kami melakukan upaya kami dengan rasa hormat yang mendalam. Meskipun negara-negara Afrika berjarak ribuan kilometer, Afrika dapat merasakan dampak perang ini," kata Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
Delegasi konsiliasi Afrika, yang terdiri dari presiden Senegal, Afrika Selatan, dan Zambia, bersama dengan perdana menteri Mesir dan utusan tinggi dari Republik Kongo dan Uganda, mewakili berbagai perspektif Afrika tentang konflik tersebut.
Afrika Selatan, anggota kelompok ekonomi berkembang BRIC bersama Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok, termasuk di antara negara-negara yang abstain dalam pemungutan suara PBB tahun lalu yang mengecam operasi khusus Rusia di Ukraina. Uganda, meskipun merupakan sekutu AS dalam keamanan regional di Afrika Timur, telah berulang kali menekankan persahabatannya dengan Rusia dan netralitasnya dalam konflik di Ukraina.
Tiongkok juga mengusulkan proposal perdamaian pada akhir Februari, tetapi Ukraina dan sekutu Baratnya menolak rencana tersebut dan kedua belah pihak belum mencapai gencatan senjata. Namun, dengan sikap netral yang telah ditunjukkan selama lebih dari setahun, peran mediasi negara-negara Afrika diperkirakan akan membuahkan hasil.
Thu Hoai (VOV1)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)