Dalam konteks negara yang sedang memasuki periode percepatan transformasi digital sesuai dengan orientasi strategis Partai dan Pemerintah, sektor Perpajakan telah secara proaktif menerapkan serangkaian solusi yang sinkron, mulai dari kebijakan hingga tindakan spesifik. Implementasi Resolusi 57-NQ/TW Politbiro dan Proyek 06 Pemerintah tidak hanya bersifat terarah tetapi juga telah dipraktikkan secara bertahap, berkontribusi dalam menciptakan fondasi bagi sistem pengelolaan perpajakan yang modern dan transparan, dengan wajib pajak sebagai pusat pelayanan.

Resolusi 57-NQ/TW, yang diterbitkan pada 22 Desember 2024, mengidentifikasi transformasi digital sebagai salah satu terobosan penting, penggerak inovasi dalam tata kelola nasional, dan promosi pembangunan sosial-ekonomi berkelanjutan. Dalam semangat tersebut, Arahan 07/CT-TTg Perdana Menteri (yang diterbitkan pada 14 Maret 2025) mewajibkan percepatan implementasi Proyek 06, yang berfokus pada pengembangan aplikasi data kependudukan, identifikasi dan autentikasi elektronik, sebagai fondasi bagi proses transformasi digital nasional pada tahun 2025, dengan visi hingga tahun 2030.
Sektor perpajakan telah menjalankan tugas ini dengan semangat proaktif, kreatif, dan penuh tekad. Di bawah arahan Kementerian Keuangan , Dinas Perpajakan di semua tingkatan telah mengembangkan dan menerapkan rencana aksi spesifik, mulai dari penyempurnaan kerangka hukum, peningkatan infrastruktur teknologi, hingga penerapan layanan perpajakan elektronik untuk melayani masyarakat dan pelaku usaha. Perubahan-perubahan ini tidak hanya menunjukkan adaptasi yang fleksibel terhadap tren teknologi, tetapi juga mencerminkan komitmen yang kuat terhadap reformasi administrasi dan modernisasi sektor perpajakan.
Salah satu tonggak penting adalah peningkatan komprehensif sistem teknologi informasi, yang memastikan kemampuan untuk menerima dan memproses data faktur elektronik sesuai dengan peraturan baru. Sejak 1 Juni 2025, sistem penerimaan data faktur telah diperluas, mencakup faktur berkode, tanpa kode, faktur dari mesin kasir, serta data dari unit-unit besar seperti bank, listrik, bensin, dan sebagainya. Integrasi data yang sinkron tidak hanya meningkatkan transparansi, tetapi juga secara efektif mendukung upaya pemantauan dan pencegahan risiko perpajakan.
Pada saat yang sama, sektor Perpajakan juga secara aktif menerapkan solusi untuk mendukung rumah tangga bisnis dan usaha perorangan dalam menerapkan faktur elektronik dari mesin kasir, dengan dukungan penyedia layanan melalui berbagai program insentif. Perangkat lunak penjualan dan paket faktur elektronik didukung untuk membantu wajib pajak mengakses dengan mudah dan secara bertahap membentuk kebiasaan penggunaan teknologi digital dalam kegiatan bisnis dan pelaporan pajak.
Salah satu pencapaian penting di tahun 2025 adalah penerapan kode identifikasi pribadi untuk menggantikan kode pajak perorangan mulai 1 Juli. Hal ini menandai langkah maju yang penting dalam menghubungkan dan memeriksa silang data pajak dengan Basis Data Kependudukan Nasional. Tingkat akurasi pemeriksaan silang data pajak dan data kependudukan saat ini mencapai 95%, yang menunjukkan koordinasi yang efektif antara Departemen Pajak dan Kementerian Keamanan Publik.
Sektor perpajakan juga mendorong integrasi biometrik, identifikasi, dan autentikasi elektronik ke dalam sistem seperti eTax Mobile, iCanhan, dll., yang membantu masyarakat dan pelaku bisnis menggunakan layanan pajak elektronik dengan lebih aman dan nyaman. Hingga Juni 2025, terdapat lebih dari 22 juta login menggunakan akun identifikasi VNeID, yang mencerminkan semakin luasnya akses masyarakat terhadap layanan publik digital.
Transformasi digital di sektor perpajakan tidak hanya terbatas pada teknik atau teknologi, tetapi juga bertujuan untuk mengubah cara pengelolaan negara secara fundamental. Prosedur administrasi 134/219 telah ditingkatkan menjadi layanan publik daring, baik sebagian maupun seluruhnya. Sebagian besar prosedur yang tersisa terus didigitalisasi dan diintegrasikan ke dalam Portal Layanan Publik Nasional, yang membantu mengurangi biaya sosial, menghemat waktu, dan meningkatkan transparansi.
Hasil yang dicapai menunjukkan bahwa sektor perpajakan secara bertahap mencapai tujuan membangun sistem keuangan digital yang modern, transparan, dan efektif. Namun, jalan ke depan masih penuh tantangan, yang membutuhkan upaya berkelanjutan dari instansi pengelola dan koordinasi yang erat dengan kementerian, cabang, pemerintah daerah, serta dunia usaha.
Ke depannya, sektor perpajakan akan terus berfokus pada peningkatan aplikasi teknologi informasi, perluasan penerapan faktur elektronik, pengurangan prosedur administratif, dan peningkatan integrasi data. Penerapan biometrik, identifikasi elektronik, dan basis data kependudukan yang terhubung akan terus digalakkan guna menjamin keamanan informasi dan meningkatkan kualitas layanan kepada wajib pajak.
Transformasi digital bukan sekadar solusi teknis, melainkan proses inovasi yang komprehensif dalam hal pemikiran, metode kerja, dan metode operasional. Dengan fondasi yang kokoh dan hasil awal yang positif, industri perpajakan berada di jalur yang tepat dan menciptakan fondasi yang kokoh untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.
Sumber: https://baolaocai.vn/chuyen-doi-so-nganh-thue-duoc-trien-dei-dong-bo-theo-nghi-quyet-57-va-de-an-06-chinh-phu-post881131.html
Komentar (0)