Sertifikat hak atas tanah, sertifikat hak milik rumah, dan aset lain yang melekat pada tanah (buku merah) merupakan dokumen hukum penting untuk menjamin bahwa pengguna tanah mempunyai hak penuh seperti pengalihan, hibah, dan ganti rugi.
Namun, tidak semua orang tahu hak apa yang akan dimiliki pengguna lahan tanpa buku merah.
Kompensasi meskipun tanah memenuhi syarat namun belum mendapatkan buku merah
Pasal 95 UU Agraria dan Tata Ruang Tahun 2024 Pasal 95 Ayat (1) dan (2) UU Agraria dan Tata Ruang Tahun 2024 menyebutkan bahwa rumah tangga dan orang pribadi yang memanfaatkan tanah bukan tanah sewa dengan pembayaran iuran tahunan, dalam hal Negara mengambil kembali tanah untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara; pembangunan sosial ekonomi untuk kepentingan nasional dan masyarakat, diberikan ganti rugi tanah apabila memenuhi salah satu syarat sebagai berikut:
- Memiliki sertifikat.
- Adanya keputusan tentang alokasi tanah atau sewa tanah atau keputusan tentang pemberian izin perubahan peruntukan tanah dari instansi yang berwenang.
- Memiliki salah satu dokumen hak guna tanah untuk menerbitkan sertifikat. Telah menerima pengalihan hak guna tanah sesuai peraturan perundang-undangan, tetapi belum menyelesaikan prosedur pendaftaran tanah.
- Menggunakan tanah berdasarkan kontrak hipotek untuk melunasi utang; mendokumentasikan pengakuan hasil lelang yang telah memenuhi kewajiban keuangan.
Dengan demikian, sekalipun pemakai tanah belum memiliki sertifikat, tetapi memenuhi syarat untuk mendapatkannya dan memiliki salah satu dokumen di atas, ia tetap akan memperoleh ganti rugi atas tanahnya jika tanah tersebut bukan tanah sewa dengan pembayaran sewa tanah tahunan.
Lahan pertanian yang tidak masuk buku merah tetap diberikan kompensasi
Meskipun tidak memenuhi syarat untuk buku merah, rumah tangga dan individu yang terlibat langsung dalam produksi pertanian tetap mendapatkan ganti rugi tanah, dengan syarat tanah pertanian tersebut digunakan sebelum 1 Juli 2004. Pasal 98 Ayat 3 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024 mengatur bahwa pemberian ganti rugi dilakukan sesuai dengan ketentuan Pemerintah .
Lahan pertanian yang tidak memenuhi ketentuan buku merah tetap diberikan ganti rugi, dengan syarat digunakan sebelum 1 Juli 2004 (Foto: IT).
Kompensasi atas properti yang melekat pada tanah
Pasal 3, Pasal 91 Undang-Undang Pertanahan Tahun 2024 menetapkan prinsip ganti rugi atas kerusakan properti ketika Negara melakukan reklamasi tanah. Dengan demikian, pemilik properti yang mengalami kerusakan properti sebagaimana diatur dalam hukum perdata berhak atas ganti rugi atas kerusakan tersebut; Pemilik usaha produksi dan usaha yang terpaksa menghentikan produksi dan usahanya karena reklamasi tanah oleh Negara berhak atas bantuan.
Dengan demikian, tanpa sertifikat pun, pemilik sah atas tanah yang melekat padanya tetap memperoleh ganti rugi apabila terjadi kerusakan akibat perolehan tanah.
Melaksanakan hak pengguna lahan
Pasal 1 ayat 45 UUPA tahun 2024 menyebutkan bahwa pengguna tanah dapat melaksanakan hak guna usaha berupa hak alih fungsi, hak guna usaha berupa ...
- Memiliki sertifikat hak guna usaha atas tanah atau surat keterangan kepemilikan rumah dan surat keterangan kepemilikan rumah atau surat keterangan kepemilikan tanah, hak milik rumah dan aset lain yang melekat pada tanah atau surat keterangan kepemilikan rumah, aset yang melekat pada tanah, kecuali dalam hal pewarisan hak guna usaha atas tanah, alih fungsi tanah pertanian dalam rangka penggabungan tanah, tukar-menukar, hibah hak guna usaha atas tanah kepada Negara, permukiman masyarakat, dan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 124 Ayat 7 dan Pasal 127 huruf a Ayat 4 Undang-Undang Agraria Tahun 2024.
- Tanah tidak dalam sengketa atau sengketa tersebut telah diselesaikan oleh instansi Negara yang berwenang, putusan pengadilan, keputusan, putusan arbitrase, atau putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
- Hak guna usaha atas tanah tidak dapat dirampas atau dilakukan tindakan lain untuk menjamin terlaksananya putusan pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penegakan putusan pengadilan perdata.
- Selama periode penggunaan lahan.
- Hak guna tanah tidak tunduk pada tindakan darurat sementara sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.
Dengan demikian, terdapat 2 kasus hak guna tanah yang dialihkan atau dihibahkan meskipun belum ada sertifikatnya.
Pertama, pada saat pewarisan hak guna tanah, alih fungsi lahan pertanian pada saat konsolidasi tanah, tukar-menukar bidang tanah, atau hibah hak guna tanah kepada Negara atau masyarakat.
Kedua, rumah tangga dan individu yang belum diberikan sertifikat tetapi memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikat diperbolehkan untuk mengalihkan hak guna tanah, menyewakan, menyewakan kembali hak guna tanah, dan memberikan kontribusi modal menggunakan hak guna tanah untuk melaksanakan proyek.
Izin mendirikan bangunan telah diberikan
Pasal 3 Perpres 53/2017 menyebutkan, tanah yang tidak memiliki sertifikat tetapi memiliki salah satu dokumen tanah sah sebagaimana ditentukan, tetap dapat diberikan izin mendirikan bangunan.
Digunakan sementara sampai lahan direklamasi
Pasal 8 ayat 138 UUPA tahun 2024 mengatur bahwa rumah tangga dan perseorangan yang memanfaatkan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, dan Pasal 6 ayat 138, tetapi belum memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha dan/atau Hak Milik atas Aset yang melekat pada tanah, dapat memanfaatkan tanah tersebut dalam keadaan apa adanya untuk sementara waktu sampai dengan Negara mengambil alih tanah tersebut dan wajib menyatakan serta mendaftarkan tanah tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, orang yang memanfaatkan tanah secara tetap tanpa disertai salah satu dokumen hak atas tanah, tidak melanggar ketentuan perundang-undangan pertanahan dan tidak sedang dalam proses pengalihan hak atas tanah tanpa izin yang sah, meskipun tidak berhak memperoleh sertifikat, tetap berhak memanfaatkan tanah tersebut untuk sementara waktu dalam keadaan apa pun sampai Negara mengambil alih hak atas tanah tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/bat-dong-san/dat-khong-co-so-do-duoc-huong-nhung-quyen-loi-gi-20241008163618314.htm
Komentar (0)