Membiarkan anak-anak berjalan tanpa alas kaki menawarkan banyak manfaat yang tak terduga.
Faktanya, selama cuaca tidak terlalu dingin, membiarkan anak-anak berjalan tanpa alas kaki sebelum usia empat tahun memiliki banyak manfaat.
Orang tua mungkin tidak menyadari perubahan apa pun dalam satu atau dua bulan. Tetapi antara dua anak, yang satu selalu memakai sepatu dan yang lainnya selalu bertelanjang kaki, akan ada perbedaan setelah empat tahun dalam kebugaran fisik, kemampuan intelektual, dan perkembangan lengkungan kaki.
1. Mengembangkan sistem sensorik
Terdapat sekitar 200.000 ujung saraf di kaki manusia. Jika seorang anak secara teratur berjalan tanpa alas kaki, mereka akan menerima lebih banyak stimulasi taktil setiap hari dibandingkan anak yang selalu memakai sepatu.
Dinginnya batu bata, lembutnya rumput, pasir yang sedikit kasar, hangatnya kerikil di pantai... Benda-benda dengan tekstur berbeda dapat memberikan sensasi dan rangsangan yang berbeda kepada anak-anak. Rangsangan sensorik ini dikirim ke otak dan tubuh melalui telapak kaki, sehingga mendorong perkembangan integrasi sensorik.
Proses ini seperti membangun "jalan raya" yang membentang ke segala arah antara tubuh dan otak. Ketika kelima indera menerima rangsangan dari dunia luar, rangsangan tersebut segera ditransmisikan ke otak untuk diproses, dan kemudian otak mengirimkan instruksi yang relevan agar anak dapat merespons dengan tepat terhadap apa yang diinginkannya.
Mari kita ambil contoh: Anda secara tidak sengaja menyentuh teko panas, dan tangan Anda segera mengirimkan sinyal itu ke otak Anda. Setelah menganalisis situasi, otak Anda mendeteksi bahaya dan mengirimkan perintah untuk menjauh, sehingga Anda menarik tangan Anda dengan kecepatan kilat.
Semakin kuat kemampuan integrasi sensorik seorang anak, semakin baik koordinasi dan keseimbangannya. Semakin baik kondisi fisiknya, semakin percaya diri ia. Bukankah akan sangat menyenangkan jika seorang anak dapat melakukan apa pun secara mandiri, bereaksi cepat terhadap tugas dan pembelajaran, serta berkoordinasi dengan lancar dengan teman-temannya dalam permainan atau aktivitas lainnya?
2. Perkembangan otak
Perkembangan otak anak terutama bergantung pada stimulasi eksternal. Semakin kaya pengalaman sensorik di masa kanak-kanak, semakin berkembang otaknya dan semakin kuat indra ruangnya.
Di antara banyak rangsangan sensorik, sentuhan sangat penting bagi anak-anak untuk terhubung dengan dunia, dan sentuhan dari telapak kaki mereka seringkali paling diabaikan.
Setiap kali bayi berjalan tanpa alas kaki, hal itu memberikan stimulasi baru bagi otaknya yang sedang berkembang pesat, mendorong otak untuk menciptakan sinapsis dan sirkuit otak baru, sehingga membentuk otak yang berfungsi secara efisien.
Selain itu, berjalan tanpa alas kaki secara teratur, seperti pijat kaki, dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperbaiki metabolisme, dan membantu anak-anak melepaskan banyak stres yang menumpuk selama pertumbuhan mereka. Jika seorang anak memiliki emosi yang stabil sejak usia muda, kemampuan mereka untuk berkonsentrasi akan lebih baik.
3. Ciptakan bentuk lengkungan yang baik untuk kaki.
Struktur lengkung yang dirancang sempurna dapat menyerap guncangan, mentransfer berat badan dengan lebih efektif, dan memberikan daya dorong selama berolahraga, membantu mengurangi kelelahan kaki, menjaga keseimbangan tubuh, dan meminimalkan risiko cedera.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Footwear Science menemukan bahwa anak-anak yang terbiasa memakai kaus kaki dan sepatu sejak usia dini cenderung memiliki lengkungan kaki yang lebih datar dan keseimbangan serta koordinasi tubuh yang lebih buruk dibandingkan dengan anak-anak yang selalu berjalan (atau berlari) tanpa alas kaki.
Jika lengkungan kaki tidak berkembang sempurna, hal itu dapat dengan mudah menyebabkan kaki datar. Telapak kaki memiliki banyak sekali ujung saraf. Bayi sering berjalan tanpa alas kaki, yang dapat mengaktifkan telapak kaki, memperkuat kaki, dan mendorong pembentukan lengkungan kaki.
Empat tahun pertama setelah lahir merupakan periode kritis untuk pembentukan lengkungan kaki. Pada saat bayi berusia 6 bulan, sebagian besar tulang di kaki masih berupa tulang rawan. Sekitar usia 3 tahun, tulang-tulang terakhir mulai berkembang. Pada usia 4 tahun, bentuk kaki, tonus otot, dan perkembangan lengkungan akan secara bertahap menjadi lebih stabil.
Oleh karena itu, sebelum usia empat tahun, dengan mengutamakan keselamatan, dorong anak Anda untuk bermain tanpa alas kaki dan menjelajahi dunia tanpa alas kaki. Semakin dalam hubungan antara kaki anak dan dunia, semakin baik mereka akan memahami tubuh dan otak mereka sendiri.
Semakin dalam hubungan antara kaki seorang anak dengan dunia, semakin baik pula pemahaman mereka terhadap tubuh dan otak mereka sendiri.
Sumber: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/dua-tre-thuong-di-chan-tran-va-di-dep-khac-nhau-nhu-the-nao-nghien-cuu-khoa-hoc-phat-hien-3-bi-mat-thu-vi-172241022170212209.htm










Komentar (0)