Resolusi No. 71 Politbiro mengidentifikasi pelembagaan hubungan keluarga-sekolah-masyarakat sebagai terobosan strategis dalam pendidikan Vietnam.
N CACAT DALAM KOORDINASI ANTARA KELUARGA, SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Pada tanggal 27 November, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan dan Asosiasi untuk Promosi Pendidikan Vietnam menyelenggarakan seminar bertema "Memperkuat Koordinasi antara Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Mendidik Anak, Murid, dan Siswa di Era Baru". Dalam seminar ini, Profesor Dr. Nguyen Thi Doan, Presiden Asosiasi untuk Promosi Pendidikan Vietnam, menyoroti berbagai hambatan yang melemahkan koordinasi antara tiga pilar penting pendidikan.
Survei yang dilakukan oleh Institut Ilmu Pendidikan Vietnam pada tahun 2024 menunjukkan bahwa hanya 46% orang tua yang berkomunikasi secara teratur dengan guru; 60% siswa SMA menyatakan bahwa orang tua mereka tidak atau jarang berpartisipasi dalam kegiatan sekolah; dan 42% orang tua berpartisipasi dalam program pendidikan keterampilan yang diselenggarakan oleh sekolah. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga, konflik perkawinan, atau terlalu memanjakan anak juga menciptakan penyimpangan perilaku pada anak. Beberapa orang tua bahkan meminta bantuan guru untuk meningkatkan nilai atau mendukung anak-anak mereka meraih prestasi. Banyak orang tua yang harus bekerja jauh, menitipkan anak-anak mereka kepada kakek-nenek, sehingga ikatan keluarga merenggang.

Pendidikan memerlukan koordinasi antara keluarga, sekolah dan masyarakat.
FOTO: DAO NGOC THACH
Sekolah juga memiliki keterbatasan: pendidikan moral berat pada teori, kurang pengalaman praktis; penyakit prestasi belum diatasi; hubungan dengan orang tua masih formal.
Meskipun masyarakat memainkan peran pendukung yang penting, masyarakat belum sepenuhnya berpartisipasi dalam proses pendidikan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, hanya 21% sekolah umum yang secara rutin bekerja sama dengan organisasi sosial profesional. Lingkungan daring yang sarat risiko dan perilaku menyimpang dalam kehidupan sosial berdampak negatif pada perkembangan kepribadian siswa.
Kekurangan ini menunjukkan bahwa pendidikan anak-anak dan remaja masih terfragmentasi, kurang memiliki mekanisme koordinasi yang kuat dan regulasi yang jelas untuk menangani masalah yang timbul di dalam dan luar sekolah.
Koordinasi pendidikan merupakan suatu kewajiban
Profesor Nguyen Thi Doan mengusulkan solusi terpenting: membangun kerangka hukum dan melembagakan hubungan koordinasi keluarga-sekolah-masyarakat melalui "kontrak tanggung jawab". Kontrak tersebut harus secara jelas mendefinisikan tanggung jawab setiap mata pelajaran, menetapkan target pendidikan yang spesifik, dan mencakup mekanisme evaluasi dan penanganan jika tidak dilaksanakan, serta harus memiliki prinsip-prinsip yang melindungi siswa dalam segala situasi.
Model ini konsisten dengan Resolusi 71-NQ/TW, yang mengidentifikasi tiga terobosan strategis: lembaga, sumber daya, dan lingkungan pendidikan. Resolusi ini menekankan perlunya pendefinisian peran, tanggung jawab, dan mekanisme koordinasi yang jelas antara keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam pendidikan moral, kepribadian, dan sistem nilai standar; sekaligus mendorong tanggung jawab badan pengelola, komite partai, dan pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa melembagakan hubungan keluarga-sekolah-masyarakat merupakan solusi kunci untuk membangun ekosistem pendidikan yang sehat, aman, dan manusiawi.
Misi ini menegaskan bahwa pendidikan tidak dapat terus beroperasi sebagai sistem tertutup di mana sekolah harus "berjalan sendiri". Sebaliknya, pendidikan harus menjadi karya seluruh masyarakat, yang dioperasikan oleh mekanisme koordinasi yang legal, bertanggung jawab, dan diawasi. Ini merupakan pergeseran strategis dibandingkan masa lalu ketika terdapat regulasi tetapi tidak memiliki kekuatan mengikat dan penegakan hukum.
Lingkungan pendidikan tidak hanya berada di dalam lingkungan sekolah, tetapi merupakan gabungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang sinkron dan berkelanjutan dengan mekanisme yang jelas.

Pendidikan harus menjadi pekerjaan seluruh masyarakat, yang dioperasikan oleh mekanisme yang terkoordinasi dengan legalitas, tanggung jawab, dan pengawasan.
Foto: Dao Ngoc Thach
Oleh karena itu, Pemerintah mengeluarkan keputusan yang menetapkan seperangkat aturan untuk koordinasi keluarga-sekolah-masyarakat yang terpadu secara nasional, mudah dilaksanakan dan mudah dipantau.
Perlu dibangun jaringan pendukung pendidikan masyarakat di tingkat provinsi yang berbasis pada model kelompok pendukung gugus sekolah, yang dikelola dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan Pelatihan, untuk memberikan layanan konseling psikologis, bimbingan karier, keamanan sekolah, masalah hukum, dan menghubungkan orang tua - sekolah - masyarakat.
Inovasi dalam pekerjaan komunikasi dengan meningkatkan pelatihan orang tua dan menciptakan forum dialog rutin untuk menyatukan metode pendidikan.
Mempromosikan transformasi digital yang terkait dengan mekanisme perlindungan data, membatasi penyalahgunaan informasi siswa dan mengurangi tekanan pada guru.
Kriteria koordinasi tiga pihak dapat diintegrasikan ke dalam penilaian kompetisi sekolah, pemerintah daerah, dan perwakilan orang tua. Pada saat yang sama, mobilisasi organisasi sosial dan bisnis untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, mendukung kegiatan budaya, pengalaman ilmiah, keterampilan hidup, dan kegiatan sukarela.
Sumber: https://thanhnien.vn/giao-duc-khong-chi-la-nha-truong-tu-ganh-18525120420213223.htm










Komentar (0)