Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Guru-guru Eropa menggunakan kecerdasan buatan: Albania secara tak terduga memimpin

GD&TĐ - Karena semakin banyak siswa menggunakan ChatGPT untuk membantu pekerjaan rumah, guru-guru Eropa mulai menemukan cara untuk memanfaatkan AI untuk tujuan pengajaran.

Báo Giáo dục và Thời đạiBáo Giáo dục và Thời đại06/12/2025

Namun, tingkat penggunaan sangat bervariasi antarnegara.

Menurut Survei Pengajaran dan Pembelajaran Internasional OECD (TALIS) 2024, Albania memimpin Eropa dalam persentase guru sekolah menengah yang menggunakan AI, yaitu 52%. Di posisi paling bawah adalah Prancis, yaitu 14%.

Rata-rata, sekitar 32% guru di Uni Eropa dan 36% di negara-negara OECD menyatakan telah menggunakan AI setidaknya sekali dalam 12 bulan sebelum survei. Penggunaannya meliputi pembuatan dokumen, pemberian saran keputusan, atau dukungan pengajaran dan pembelajaran.

Survei tersebut tidak menunjukkan perbedaan geografis yang jelas, tetapi secara keseluruhan Eropa Barat merupakan kelompok pengguna yang lebih berhati-hati. Sebaliknya, banyak negara Balkan Barat dan Eropa Timur menunjukkan tingkat adopsi yang tinggi.

Selain Albania, kelompok negara dengan tingkat penggunaan AI oleh guru sebesar 40% atau lebih meliputi Malta, Republik Ceko, Rumania, Polandia, Kosovo, Makedonia Utara, Norwegia, dan wilayah Flemish (Belgia). Di sisi lain, Bulgaria, Hongaria, Turki, Italia, Finlandia, dan Slovakia termasuk yang paling sedikit menggunakan AI.

UNESCO menjelaskan kesenjangan tersebut dengan menyatakan bahwa kebijakan nasional memainkan peran kunci. Beberapa pemerintah telah dengan cepat mengeluarkan strategi AI yang komprehensif, termasuk di bidang pendidikan . Pemerintah lainnya bersikap hati-hati, terutama dengan AI generatif, yang menyebabkan regulasi yang lebih ketat tergantung pada usia siswa.

Infrastruktur teknologi, firewall keamanan, sikap sosial, dan regulasi sektor pendidikan juga berkontribusi terhadap kesenjangan ini, tambah perwakilan OECD. Faktor kuncinya adalah pelatihan. Negara-negara dengan program pelatihan AI yang baik untuk guru memiliki tingkat adopsi yang lebih tinggi.

Para pakar Ben Hertz dan Antoine Bilgin dari organisasi pendidikan European Schoolnet sepakat bahwa tingkat adopsi AI mencerminkan budaya pendidikan dan lingkungan kebijakan di setiap tempat. Infrastruktur yang terbatas atau peraturan yang tidak jelas membuat guru lebih tertutup. Sebaliknya, di tempat-tempat dengan pelatihan yang memadai, AI dipandang sebagai alat pendukung praktis, dan tingkat penggunaannya meningkat pesat.

Misalnya, di Prancis, program pelatihan AI nasional baru diluncurkan pada tahun 2024 untuk memperbaiki situasi setelah periode penerapan terbatas.

Menurut laporan tersebut, guru menggunakan AI terutama untuk persiapan pembelajaran. Lebih spesifik lagi, 65% guru menggunakan AI untuk riset dan meringkas materi. 64% menggunakannya untuk menyusun rencana pembelajaran atau merancang kegiatan kelas. Penerapan langsung dengan siswa seperti penilaian, umpan balik, atau instruksi personal masih kurang umum. Banyak pakar memperkirakan hal ini akan berubah seiring sistem AI menjadi lebih ramah di kelas.

Namun, mereka juga memperingatkan bahwa perluasan penerapan AI harus disertai dengan pedoman yang jelas dan penggunaan yang etis. European Schoolnet memperkirakan bahwa AI akan semakin berinteraksi langsung dengan siswa, seperti menyarankan latihan yang sesuai atau memberikan umpan balik secara langsung. Namun, guru akan tetap memiliki peran sentral untuk memastikan kendali profesional, etika, dan perhatian selama proses pembelajaran.

UNESCO telah menekankan bahwa AI seharusnya menjadi pelengkap, bukan pengganti, bagi guru. Hal ini terutama penting mengingat kekurangan guru yang kronis di Eropa. Beberapa perwakilan serikat pekerja pendidikan khawatir bahwa terlalu bergantung pada perangkat otomatis dapat menyebabkan "penurunan keterampilan" profesi guru dalam jangka panjang.

Menurut Euronews

Sumber: https://giaoducthoidai.vn/giao-vien-chau-au-dung-tri-tue-nhan-tao-albania-bat-ngo-dan-dau-post759411.html


Komentar (0)

Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seniman Rakyat Xuan Bac menjadi "pembawa acara" bagi 80 pasangan yang menikah di jalan setapak Danau Hoan Kiem.
Katedral Notre Dame di Kota Ho Chi Minh diterangi dengan terang benderang untuk menyambut Natal 2025
Gadis-gadis Hanoi "berdandan" cantik untuk menyambut Natal
Cerah setelah badai dan banjir, desa krisan Tet di Gia Lai berharap tidak akan ada pemadaman listrik untuk menyelamatkan tanaman.

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Kedai kopi Hanoi bikin heboh dengan suasana Natal ala Eropa

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk

Footer Banner Agribank
Footer Banner LPBank
Footer Banner MBBank
Footer Banner VNVC
Footer Banner Agribank
Footer Banner LPBank
Footer Banner MBBank
Footer Banner VNVC
Footer Banner Agribank
Footer Banner LPBank
Footer Banner MBBank
Footer Banner VNVC
Footer Banner Agribank
Footer Banner LPBank
Footer Banner MBBank
Footer Banner VNVC