Ibu Chelsea Rae Bourgeois, seorang ahli gizi yang bekerja di AS, berbagi beberapa manfaat kesehatan dari buah markisa.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Buah markisa kaya akan nutrisi, membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Berkat vitamin C, buah markisa melawan radikal bebas, melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan. Buah ini juga mendukung produksi sel darah putih, pembentukan jaringan, dan penyembuhan luka, menurut situs web kesehatan Health .
Berkat vitamin C, buah markisa melawan radikal bebas, melindungi tubuh dari stres oksidatif dan peradangan.
Selain itu, buah markisa juga mengandung beta-karoten, prekursor vitamin A, yang membantu menjaga kesehatan kulit dan melindungi tubuh dari agen berbahaya.
Mendukung kesehatan jantung
Buah markisa mengandung serat larut, yang membantu mengatur kolesterol, mengurangi kolesterol jahat LDL, dan melindungi jantung.
Buah markisa juga mengandung kalium, yang membantu mengatur tekanan darah. Namun, satu buah markisa hanya menyediakan 2% dari kebutuhan kalium harian.
Meningkatkan sensitivitas insulin
Buah markisa mengandung senyawa piceatannol. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, terutama pada pria yang kelebihan berat badan.
Piceatannol banyak terdapat dalam biji markisa, membantu meningkatkan kesehatan jantung dan mengendalikan gula darah.
Mendukung kesehatan usus
Buah markisa kaya akan serat, yang membantu menyeimbangkan mikroflora usus, melancarkan pencernaan, mengurangi peradangan, dan mencegah penyakit kronis. Serat dalam buah markisa juga membantu mengontrol kolesterol.
Orang dewasa membutuhkan sekitar 25-30 gram serat per hari, tetapi seringkali kesulitan memenuhi kebutuhan ini. Satu buah markisa mengandung sekitar 2 gram serat dan hanya 18 kalori.
Membantu kulit cerah dan sehat
Buah markisa mengandung piceatannol yang membantu meningkatkan kesehatan kulit, melembapkan, dan mengurangi rasa lelah. Selain itu, buah markisa juga kaya akan antioksidan seperti vitamin C, yang sangat baik untuk kulit. Antioksidan membantu melawan radikal bebas penyebab penuaan dan stres oksidatif.
Secara umum, buah markisa merupakan makanan yang aman. Namun, beberapa komponen dalam buah markisa mentah dapat bersifat toksik, terutama senyawa sianogenik.
Mengonsumsi terlalu banyak sianogenik dapat mengakibatkan mual, muntah, diare, pusing, dan kelelahan.
Jika Anda tidak bisa makan markisa, Anda bisa menggantinya dengan nanas, mangga, atau delima. Buah-buahan tropis ini memiliki rasa asam dan nilai gizi yang mirip dengan markisa.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)