Kepulauan ini terletak di wilayah laut dengan banyak rute pelayaran penting.
TANGKAPAN LAYAR HARI INI
Kantor berita Reuters melaporkan pada tanggal 24 Januari bahwa Malaysia akan membentuk komisi penyelidikan kerajaan untuk meninjau kasus-kasus yang terkait dengan tiga pulau yang disengketakan di Selat Singapura.
Pulau-pulau ini termasuk Pedra Branca, yang dikenal di Malaysia sebagai Pulau Batu Puteh, dan kelompok Middle Rocks (2 pulau).
Perdana Menteri Anwar Ibrahim sebelumnya menyerukan peninjauan kembali atas keputusan Malaysia tahun 2018, yang dibuat di bawah mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, untuk mencabut permohonannya ke Mahkamah Internasional (ICJ) untuk meninjau keputusannya dalam mengakui salah satu dari tiga pulau tersebut sebagai milik Singapura.
Dalam putusannya tahun 2008, ICJ mengakui bahwa Middle Rocks milik Malaysia, sedangkan Pedra Branca milik Singapura.
Pada tahun 2017, Malaysia meminta ICJ untuk meninjau putusan Pedra Branca, tetapi menarik permohonan tersebut setahun kemudian, ketika Mahathir menjadi perdana menteri .
Sekretaris Utama Pemerintah Malaysia Mohd Zuki Ali mengatakan pada tanggal 23 Januari bahwa rekomendasi mengenai komposisi komite penyelidikan akan diteruskan kepada raja untuk disetujui.
“Rekomendasi tersebut mencakup para ahli dengan pengalaman luas dalam masalah peradilan, hukum, dan administrasi publik yang dapat melakukan investigasi yang transparan, adil, dan tidak memihak,” kata Mohd Zuki.
Pada tahun 2018, Bapak Mahathir hanya mengatakan bahwa pemerintah sedang “mempertimbangkan kembali” keluhan tersebut, sambil mengumumkan niatnya untuk mengembangkan Middle Rocks menjadi “pulau kecil”.
Kepulauan ini terletak di dekat beberapa jalur pelayaran terpenting di dunia. Pada tahun 2017, kantor berita Bernama melaporkan bahwa Malaysia telah membuka pangkalan bernama Abu Bakar di Middle Rocks, yang mencakup dermaga, mercusuar, dan helipad.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)