Pada tanggal 24 September, Majalah Vietnam Farm and Enterprise bekerja sama dengan Pusat Konsultasi Hukum Minh Son menyelenggarakan seminar tentang pengembangan wisata pertanian dan masalah hukum terkait.
Pada seminar tersebut, para pakar menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata dan pertanian merupakan dua industri yang saling berkaitan erat dan keduanya merupakan industri ujung tombak yang diprioritaskan untuk dikembangkan (Resolusi No. 26-NQ/TW Konferensi ke-7 Komite Sentral Partai ke-10 tentang pertanian, petani dan daerah pedesaan; Resolusi No. 08-NQ/TW tanggal 16 Januari 2017 dari Politbiro menetapkan pengembangan pariwisata sebagai sektor ekonomi ujung tombak...
Dengan demikian, model ekonomi pertanian yang dipadukan dengan ekowisata atau ekowisata pertanian merupakan gabungan antara ekowisata dan wisata pertanian yang saat ini sedang menjadi tren pengembangan ke arah tanggung jawab sosial dan gaya hidup ramah lingkungan, sehingga memenuhi kebutuhan pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Secara khusus, untuk memanfaatkan dan mengembangkan kegiatan ekowisata yang berkaitan dengan pertanian dan pedesaan, menurut para ahli, perlu dipastikan faktor-faktor berikut:
Ruang penyelenggaraan kegiatan wisata pertanian (destinasi): merupakan satuan ruang tertentu yang menjadi milik organisasi teritorial pertanian seperti pertanian lahan kering, ladang, hutan tanaman; desa, dusun, desa nelayan, kebun buah-buahan... Karena destinasi tersebut senantiasa memuat nilai-nilai budaya tradisional, festival, desa kerajinan tradisional, kuliner, dan produk lokal yang dikaitkan dengan faktor lingkungan, iklim, dan karakteristik tanahnya...
Subjek penyedia kegiatan wisata pertanian: individu dan organisasi merupakan pemilik kegiatan produksi pertanian. Mereka adalah masyarakat dan komunitas lokal yang terkait dengan lingkungan budaya, proses produksi, teknik pertanian, praktik pertanian, dan peternakan. Masyarakat lokal akan menjadi subjek yang melestarikan dan berbagi nilai-nilai budaya pertanian dengan wisatawan.
Kegiatan wisata pertanian menyediakan bagi wisatawan: kegiatan yang melayani pertukaran, pengalaman, dan penemuan wisatawan dengan masyarakat seperti kegiatan rekreasi luar ruangan (memancing, berburu, belajar tentang satwa liar, menanam padi); pengalaman belajar (mengunjungi pabrik, lokakarya yang memproduksi makanan khas lokal, kelas memasak, penelitian penanaman, produksi tanaman dan ternak, dll.); kegiatan relaksasi (festival, pertunjukan tradisional); mengalami kehidupan masyarakat adat (homestay, program yang dipandu oleh masyarakat adat, mengenakan kostum tradisional, menikmati kuliner lokal; membeli produk yang diproduksi langsung di tujuan wisata, dll.). Kegiatan-kegiatan ini membutuhkan kreativitas, investasi selektif dan menciptakan daya tarik produk ekowisata pertanian.
Pembagian manfaat antar pihak yang terlibat dalam kegiatan wisata pertanian: manfaat ekonomi, budaya, sosial, dan lingkungan harus selaras antara masyarakat lokal, perusahaan wisata, dan pihak terkait. Poin terpenting khususnya adalah bahwa wisata pertanian harus memberikan pendapatan dan mata pencaharian langsung kepada masyarakat melalui penyediaan layanan bagi wisatawan (homestay, pemandu, pertunjukan, penyediaan jasa, barang, produk pertanian lokal untuk konsumsi di lokasi, dll.).
Peran agen perjalanan sebagai jembatan: agen perjalanan berperan sebagai jembatan untuk membawa wisatawan ke destinasi wisata, mengarahkan perancangan produk wisata pertanian yang sesuai untuk setiap kelompok pelanggan. Produk ekowisata pertanian hanya dapat dimanfaatkan secara efektif apabila diikutsertakan dalam rencana pemasaran produk mulai dari survei, pembangunan, promosi, penjualan, hingga implementasi agen perjalanan.
Kegiatan promosi dan komunikasi destinasi: membangun merek untuk lokasi dan produk pertanian yang terkait dengan lokasi produksi akan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan wisata pertanian.
Secara khusus, para ahli menekankan bahwa di Vietnam, wisata pertanian secara bertahap menjadi tren baru, sebuah "hidangan unik" di samping jenis wisata resor pantai lainnya, wisata olahraga laut, wisata spiritual dan budaya, serta wisata penemuan... Namun, pengembangan wisata pertanian yang kuat perlu diwujudkan melalui kerangka hukum.
[iklan_2]
Sumber: https://kinhtedothi.vn/du-lich-trang-trai-mon-an-la-dang-tro-thanh-xu-huong-phat-trien-ben-vung.html
Komentar (0)