(CLO) AS memiliki kekhawatiran keamanan tentang produsen peralatan jaringan yang mengendalikan lebih dari 60% pasar router internet rumah di negara ini.
TP-Link, produsen peralatan jaringan asal Tiongkok, saat ini menguasai lebih dari 60% pangsa pasar router Wi-Fi rumah di AS. Pemerintahan Presiden Joe Biden telah meluncurkan investigasi federal terhadap perusahaan tersebut, menurut laporan di Wall Street Journal.
Perangkat jaringan TP-Link. Foto: TP-Link
Dua anggota Kongres AS, John Moolenaar (R-CA) dan Raja Krishnamoorthi (D-CA), yang memimpin Komite Khusus DPR untuk Tiongkok, telah meminta Kementerian Perindustrian dan Perdagangan untuk menyelidiki lebih lanjut ancaman keamanan yang mungkin ditimbulkan oleh TP-Link. Mereka menyatakan kekhawatiran bahwa router TP-Link memiliki banyak kerentanan keamanan dan dapat dieksploitasi untuk melakukan serangan siber.
Biro Industri dan Keamanan (BIS) telah memanggil TP-Link untuk menyelidiki masalah keamanan dan kemungkinan keterlibatan perusahaan dalam serangan siber dari Tiongkok. Selain itu, Departemen Pertahanan AS dan Departemen Kehakiman juga sedang melakukan investigasi terhadap TP-Link.
Sementara itu, TP-Link menyatakan: "Kami menyambut setiap kesempatan untuk menunjukkan bahwa langkah-langkah keamanan kami sepenuhnya memenuhi standar keamanan industri."
Selain itu, menurut laporan dari sumber lain, TP-Link telah mengambil beberapa langkah untuk menjauhkan diri dari akarnya di Tiongkok, termasuk merestrukturisasi perusahaan dan memindahkan kantor pusatnya dari Singapura ke Irvine, California. Namun, langkah-langkah ini justru menambah kecurigaan para penyelidik AS tentang hubungan TP-Link yang sebenarnya dengan pemerintah Tiongkok.
Sementara itu, seorang perwakilan dari Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menanggapi, menyebutnya sebagai tindakan "penindasan dan perundungan".
Cao Phong (menurut SCMP, Forbes, WSJ)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/my-dieu-tra-thiet-bi-wifi-tp-link-cua-trung-quoc-post326557.html
Komentar (0)