Pasien laki-laki Lam Duong (40 tahun, seorang insinyur di Tiongkok), tiba-tiba merasa pusing dan sakit kepala parah di malam hari. Keluarganya menemukan hal ini dan membawanya ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Hasil pemeriksaan menunjukkan pasien mengalami pendarahan otak.
Pasien dijadwalkan menjalani operasi darurat untuk menangani pendarahan otak. Operasi tersebut berhasil dan kesehatan pasien berangsur pulih.
Dalam riwayat medis pasien, Dr. Liu Bo Ren mengatakan bahwa pasien memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Pasien sering begadang untuk menyelesaikan pekerjaan. Selain itu, pasien juga gemar mengonsumsi gorengan hampir setiap hari.
Dokter Nhan mengatakan, kedua kebiasaan tersebut merupakan faktor risiko penyebab stroke pada pasiennya.
Foto ilustrasi
5 Kebiasaan yang Berpotensi Berisiko Menyebabkan Stroke Hemoragik
Begadang
Dokter menjelaskan hal ini dengan mengatakan bahwa begadang dapat memengaruhi ritme biologis tubuh, menyebabkan tubuh mengeluarkan hormon stres adrenalin dalam jumlah besar, yang merangsang sistem saraf simpatik. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan pada jantung dan pembuluh darah, menyebabkan detak jantung meningkat dan pembuluh darah terus-menerus menyempit.
Begadang dalam waktu lama juga dapat menyebabkan gangguan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan lemak darah. Tekanan darah tinggi dan lemak darah akan meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Obesitas, kurang gerak
Pola makan yang tidak teratur dan kurang olahraga menyebabkan banyak anak muda mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 10% pasien stroke muda mengalami kelebihan berat badan dengan IMT > 30. Kelebihan berat badan dan obesitas menyebabkan banyak konsekuensi kesehatan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Semua faktor ini merupakan faktor risiko tinggi untuk stroke.
Di samping itu, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, kurang olahraga, dan kurang berpartisipasi dalam aktivitas fisik menyebabkan nutrisi tidak dimetabolisme, sehingga lama kelamaan lemak menumpuk dan menyebabkan kegemukan dan obesitas.
Makan makanan berminyak
Sebagian besar stroke berkaitan dengan penumpukan lemak dan plak di arteri, yang menghalangi suplai darah ke otak. Makanan berlemak tinggi berkontribusi terhadap aterosklerosis dan stroke.
Lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan olahan seperti sosis, daging olahan, mentega, kue, dan makanan yang digoreng dengan banyak minyak merupakan penyebab utamanya.
Foto ilustrasi
Makan terlalu asin
Pola makan asin merupakan salah satu penyebab utama tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama stroke. Selain itu, pola makan tinggi gula juga buruk bagi kesehatan pembuluh darah dan kesehatan secara keseluruhan.
Yang terbaik adalah mengonsumsi makanan rendah garam, membatasi garam dan gula untuk mengurangi risiko stroke dan banyak penyakit lainnya.
Penyalahgunaan alkohol dan tembakau
Para ahli memperingatkan bahwa merokok meningkatkan risiko stroke hingga 90%. Lebih berbahaya lagi, merokok tidak hanya memengaruhi kesehatan perokok itu sendiri, tetapi juga orang-orang yang menghirup asapnya.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin minum alkohol, atau minum dalam jumlah banyak, memiliki risiko stroke sebesar 22%.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/nguoi-dan-ong-bi-dot-quy-xuat-huet-nao-trong-dem-thua-nhan-thuong-xuyen-lam-viec-nay-172240927112032629.htm
Komentar (0)