Kebahagiaan itu terisi
Yaitu membangun sekolah yang bahagia, di mana guru tidak lagi melakukan kekerasan fisik maupun moral terhadap siswa, dan di mana tidak ada lagi kekerasan di sekolah; dan di mana siswa harus menghormati dan menaati guru-guru mereka.
Untuk mencapai hal tersebut, kepala sekolah pertama-tama haruslah seseorang yang memiliki hati, bakat, dan visi strategis, serta mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Kepala sekolah haruslah seorang pemimpin, manajer, dan administrator yang baik agar guru dan siswa dapat bahagia.
Kehidupan guru menjadi lebih baik
Sesuai Resolusi 27-NQ/TW tahun 2018 tentang reformasi kebijakan gaji, kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan angkatan bersenjata (sektor publik) akan merancang struktur gaji baru yang meliputi: Gaji pokok dan tunjangan. Di antaranya, gaji pokok (sekitar 70% dari total dana gaji) dan tunjangan (sekitar 30% dari total dana gaji). Hal ini juga menjadi perhatian khusus Partai, Negara, Pemerintah, dan Majelis Nasional dalam mereformasi kebijakan gaji bagi kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, angkatan bersenjata, dan pegawai di perusahaan. Dengan diterapkannya kebijakan gaji baru pada 1 Juli 2024, lembaga pendidikan akan memiliki kondisi yang lebih baik untuk mengurus kehidupan guru serta mendorong dan memotivasi guru.
Mulai 1 Juli 2024, kebijakan penggajian pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil sesuai dengan jabatannya akan berlaku, yang berarti gaji guru dapat dinaikkan sekitar 32%. Para guru berharap dapat hidup dari gaji mereka seperti yang telah lama mereka idamkan. Setelah itu, guru dapat fokus mengajar, tidak lagi dipengaruhi oleh "urusan keuangan" yang memaksa mereka mengajar kelas tambahan, berjualan produk secara daring...
Sekolah yang bahagia akan membantu memotivasi siswa untuk belajar lebih baik.
Mengurangi tekanan pada guru dan siswa
Saat ini, guru SMP dan SMA harus memiliki berbagai macam buku: rencana pembelajaran guru (RPP); rencana pembelajaran (RPP); buku monitoring dan evaluasi siswa (OMS); dan buku wali kelas. Para guru percaya bahwa hanya RPP; buku monitoring dan evaluasi siswa saja sudah cukup bagi guru untuk memiliki lebih banyak waktu untuk meneliti, berinvestasi dalam pembelajaran, dan berinovasi dalam metode pengajaran.
Pada saat yang sama, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan perlu mengurangi gerakan dan kompetisi yang terlalu formal seperti "akting", seperti gerakan guru baik, wali kelas baik, dan sebagainya.
Siswa tidak perlu lagi menghadapi serangkaian kompetisi internasional seperti: Olimpiade Ejaan Bahasa Inggris Internasional Musim Dingin 2023; Olimpiade Bahasa Inggris Internasional Teeneagle 2023; kompetisi pengalaman Bahasa Inggris internasional TOEFL Challenge...
Kandidat mengikuti ujian kelulusan SMA tahun 2023
Inovasi ujian
Ujian kelulusan SMA tahun 2025 hanya akan mencakup 4 mata pelajaran, dengan dua mata pelajaran wajib: matematika dan sastra, serta dua mata pelajaran pilihan. Hal ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap tren pemilihan mata pelajaran siswa di wilayah dengan kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Hal ini sejalan dengan Program Pendidikan Umum 2018 yang mendorong peningkatan kualitas, kemampuan, dan orientasi karier siswa sejak awal SMA.
Namun, para guru masih berharap bahwa Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan membuat ujian lebih inovatif dengan tujuan mengurangi tekanan pada siswa dan memberikan otonomi kepada daerah dan universitas...
Hingga saat ini, para guru masih memiliki banyak kekhawatiran tentang Program Pendidikan Umum 2018. Misalnya, terdapat kekurangan guru untuk mengajar mata pelajaran terpadu: sejarah dan geografi; ilmu pengetahuan alam. Realitas ini membuat para guru mengharapkan perubahan dini dalam pengajaran terpadu.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)