Ketika keempat anak itu melihat tim penyelamat di tengah hutan Amazon, mereka langsung berkata lapar dan ingin makan roti dan sosis.
Televisi Kolombia pada 11 Juni menayangkan cuplikan momen saat empat anak yang selamat dari kecelakaan pesawat di hutan hujan Amazon bertemu dengan tim penyelamat. Keempat anak itu tampak kurus kering setelah sekian lama bertahan hidup di alam liar.
Dalam wawancara dengan saluran televisi RTVC , tim penyelamat menceritakan saat-saat pertama pertemuan itu.
Tim penyelamat merawat salah satu dari empat anak setelah menemukan mereka di hutan hujan Amazon pada 9 Juni. Foto: AFP
"Anak perempuan tertua, Lesly, berlari ke arah saya sambil menggendong adik laki-lakinya dan berkata, 'Saya lapar,'" kata Nicolas Ordonez Gomes, seorang anggota tim pencari. "Salah satu anak laki-laki tergeletak di tanah. Ia berdiri dan berkata, 'Ibu saya sudah meninggal.'"
"Kami langsung menanggapi dengan kata-kata positif, mengatakan bahwa kami adalah teman, bahwa kami dikirim oleh keluarga Anda, ayah Anda, paman Anda, bahwa kami adalah keluarga!", Ordonez Gomes menambahkan.
Namun, anak laki-laki itu hanya berkata, "Saya mau roti dan sosis."
Penyelamat lain menjelaskan kepercayaan suku-suku asli bahwa jika menemukan kura-kura, seseorang dapat meminta permohonan kepadanya dan permohonannya akan terkabul. Ia mengatakan bahwa tim pencari sebenarnya telah melihat seekor kura-kura di hutan, hanya setengah jam sebelum menemukan keempat anak tersebut.
"Saya menyuruhnya membantu kami menemukan anak-anak itu," katanya.
Setelah lebih dari 40 hari di hutan, tim penyelamat Kolombia mengumumkan pada 9 Juni bahwa mereka telah menemukan empat anak adat Huitoto yang selamat dari kecelakaan pesawat pada 1 Mei. Mereka dibawa ke rumah sakit di ibu kota Bogota dalam kondisi yang sangat lemah dan diperkirakan akan dirawat di sana setidaknya selama dua minggu.
Anak-anak tersebut diyakini telah menggunakan keterampilan bertahan hidup yang dipelajari dari permainan nenek mereka untuk bertahan hidup hari itu, menunggu tim penyelamat.
Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut insiden itu sebagai "pelajaran ajaib tentang bertahan hidup" dan mengatakan ia yakin kisah itu akan "tercatat dalam sejarah". "Hutan menyelamatkan mereka," ujarnya. "Mereka adalah anak-anak hutan dan sekarang mereka adalah anak-anak Kolombia."
Vu Hoang (Menurut AFP )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)