Dalam surat yang baru-baru ini dikirimkan kepada Kementerian Keamanan Publik , Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa sejak awal tahun 2025 hingga sekarang, menurut laporan dari rumah sakit, telah terjadi 6 kasus staf medis yang diserang saat menjalankan tugas merawat dan mengobati pasien.
Insiden terbaru terjadi pada 23 Oktober di Departemen Neonatal, Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Nghe An , ketika keluarga pasien menyerang para perawat. Insiden tersebut mengakibatkan 7 orang terluka, 4 di antaranya adalah perawat.

Perawat wanita di Departemen Neonatal, Rumah Sakit Obstetri dan Pediatri Nghe An masih dirawat di rumah sakit setelah diserang (Foto: Hoang Yen).
Menurut Kementerian Kesehatan , serangan-serangan ini tidak hanya berdampak serius pada keamanan dan keselamatan rumah sakit, tetapi juga secara langsung mengancam kesehatan dan nyawa staf medis, pasien dan keluarga mereka; pada saat yang sama, serangan-serangan ini menimbulkan kemarahan publik, kerusakan psikologis dan mengurangi semangat kerja staf medis.
Oleh karena itu, untuk memperkuat jaminan keamanan dan ketertiban di masa mendatang serta melaksanakan secara efektif peraturan koordinasi yang telah ditandatangani antara kedua instansi, Kementerian Kesehatan memohon dukungan dari Kementerian Keamanan Publik.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Kesehatan meminta kepada Kepolisian satuan dan kepolisian daerah untuk melakukan koordinasi dan pendampingan terhadap rumah sakit di wilayahnya dalam rangka pengerahan kekuatan dan sarana, penerapan teknis penyelenggaraan, pengelolaan, pengoperasian dan pemanfaatan secara efektif sistem kamera pengawas, sistem alarm yang terhubung dengan instansi Kepolisian terdekat, sehingga dapat secara proaktif mencegah, mendeteksi secara cepat dan menanggulangi tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban di rumah sakit.
Berkoordinasi dengan rumah sakit untuk menyelenggarakan latihan mengenai skenario dan rencana keamanan dan keselamatan di area pemeriksaan dan perawatan medis, terutama di departemen dan ruangan berisiko tinggi (seperti gawat darurat, resusitasi, neonatal, dan lain-lain).
Berkoordinasi secara erat dengan rumah sakit, pihak berwenang, dan pemerintah daerah dalam melakukan verifikasi, investigasi, dan penanganan secara tegas terhadap pelaku penyerangan dan pengancaman terhadap tenaga medis saat bertugas, guna meningkatkan pencegahan serta melindungi hak dan kepentingan sah tenaga medis.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/nhan-vien-y-te-lien-tiep-bi-hanh-hung-bo-y-te-de-nghi-bo-cong-an-ho-tro-20251029102118539.htm






Komentar (0)