Kota Hue sedang membangun kota pintar untuk mewujudkan visinya menjadi kota budaya dan wisata pintar, yang menyelaraskan tradisi dan modernitas. |
Berpusat pada masyarakat
Kota Hue merupakan salah satu kota pionir dalam mewujudkan visi kota pintar—di mana teknologi digital diterapkan di bidang manajemen, layanan, dan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Sebagai pusat budaya, pendidikan , kesehatan, dan pariwisata terkemuka di wilayah Tengah, serta kota warisan budaya yang diakui UNESCO, Hue telah memilih jalur pembangunan cerdas berdasarkan fondasi data digital yang kokoh, sejalan dengan karakteristik sejarah dan budayanya yang unik.
Bapak Nguyen Duong Anh, Wakil Direktur Departemen Sains dan Teknologi, menyampaikan, "Berlandaskan fondasi data digital yang kokoh, Kota Hue telah menerapkan serangkaian layanan e-commerce yang komprehensif, memberikan manfaat praktis dan spesifik bagi masyarakat dan pelaku bisnis, sekaligus meningkatkan efisiensi pengelolaan negara. Lebih dari 1,3 juta akun, ratusan ribu refleksi di tempat, dan layanan publik daring telah menunjukkan kepercayaan dan kepuasan tinggi dari para pengguna. Layanan-layanan ini bukan sekadar aplikasi teknologi sederhana, melainkan perwujudan nyata dari pemerintahan yang kreatif dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Di saat yang sama, ditegaskan bahwa e-commerce bukan sekadar tujuan teknologi, melainkan solusi komprehensif untuk mewujudkan visi menjadi kota budaya dan wisata cerdas, yang menyelaraskan tradisi dan modernitas.
Bapak Qiang Chen, Direktur Biro Data Besar Kota Weifang (dengan populasi hampir 10 juta jiwa, di Tiongkok), mengatakan: Kota Weifang menerapkan model pembangunan yang berpusat pada rakyat dan mendorong inovasi. Berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola yang efektif, kesejahteraan publik, pertumbuhan industri, dan konsolidasi infrastruktur, kota ini secara aktif menerapkan teknologi informasi generasi baru seperti komputasi awan, data besar, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI). Upaya-upaya ini telah membantu membangun sistem kota pintar yang menyediakan layanan publik 24/7, manajemen perkotaan yang efektif, dan berbagi data yang terbuka dan terintegrasi; berkontribusi pada terciptanya kota yang modern, hijau, terbuka, dinamis, dan canggih.
Sementara itu, Bapak Ishidera Junichi, Wakil Gubernur Prefektur Yamanashi (Jepang), membahas upaya kota menuju hidrogen hijau—sebuah solusi kunci yang diharapkan dapat mencapai tujuan netralitas karbon. Bapak Ishidera Junichi menyampaikan, "Di wilayah Komekurayama yang terletak di pusat prefektur, pemerintah daerah sedang melaksanakan penelitian, pengembangan, dan mewujudkan masyarakat pengguna hidrogen, yang bergerak menuju produksi dan pasokan hidrogen hijau. Di sini, hidrogen dapat diproduksi secara aman dan stabil dari listrik terbarukan yang bersumber dari energi matahari dan air, melalui teknologi tercanggih—tanpa emisi karbon (gas rumah kaca). Dengan metode ini, metode ini dapat direplikasi di banyak daerah di dalam dan luar negeri, untuk mendorong konversi energi dari bahan bakar fosil menjadi hidrogen hijau."
Membangun strategi jangka panjang dan fleksibel
Dengan tema utama "Manajemen Cerdas Berbasis Data Digital", sesi tematik berfokus pada diskusi dan berbagi pengalaman praktis dalam proses pembangunan kota pintar di berbagai kota di dunia. Kontennya berkisar pada bidang-bidang berikut: Tata kelola digital, transformasi digital di sektor museum, pembangunan perkotaan menuju pemanfaatan energi ramah lingkungan, dan model kerja sama lokal dalam pembangunan kota pintar.
Di akhir sesi tematik, Bapak Nguyen Van Phuc, Direktur Departemen Luar Negeri Kota Hue, menyepakati tiga orientasi utama. Ketiga orientasi tersebut adalah memperkuat kerja sama regional dan antar-perkotaan dalam berbagi data, teknologi, dan sumber daya untuk membangun ekosistem kota pintar yang berkelanjutan dan inklusif; memastikan keterkaitan antara kebijakan publik, kapasitas teknologi, dan partisipasi masyarakat, dengan menempatkan masyarakat sebagai pusatnya, dunia usaha sebagai penggerak, dan data sebagai fondasinya. Pemerintah daerah perlu mengembangkan strategi jangka panjang dan fleksibel, mendorong transformasi digital yang komprehensif, serta memperhatikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan identitas perkotaan dalam proses pengembangan kota pintar.
Pada sesi penutupan Konferensi Pemerintah Daerah dan Lokal Asia Timur ke-14, Wakil Sekretaris Komite Partai Kota dan Ketua Komite Rakyat Kota, Nguyen Van Phuong, menegaskan: "Sesi tentang kota pintar berfokus pada solusi manajemen berbasis data digital, mulai dari transportasi pintar, layanan kesehatan pintar, hingga manajemen ketertiban perkotaan melalui kamera dan perencanaan digital. Pidato-pidato yang memperkenalkan banyak solusi baru memberikan pelajaran berharga tentang manajemen kota pintar. Diskusi-diskusi ini tidak hanya memberi kesempatan bagi daerah untuk saling belajar, tetapi juga meletakkan dasar bagi proyek-proyek kerja sama spesifik di masa mendatang, mulai dari penerapan teknologi canggih hingga penyusunan kebijakan pembangunan berkelanjutan."
Sumber: https://huengaynay.vn/kinh-te/phat-trien-do-thi-thong-minh-kien-tao-do-thi-so-nhan-van-hien-dai-va-ben-vung-155622.html
Komentar (0)