SGGPO
Rumah Sakit Umum Central Highlands menegaskan bahwa informasi tentang pasien yang ginjalnya diangkat sepenuhnya salah.
Pada tanggal 19 Agustus, Dr. Trinh Hong Nhut, Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Central Highlands, mengatakan bahwa ia telah meminta polisi untuk campur tangan dalam menangani informasi palsu yang diposting di media sosial tentang seorang pasien yang menjalani operasi pengangkatan ginjal di rumah sakit ini.
Informasi palsu yang diposting di media sosial |
Sebelumnya, di Facebook, muncul informasi bahwa Tn. YNM (34 tahun, kecamatan Hoa Dong, kabupaten Krong Pak, provinsi Dak Lak ) ginjalnya dicuri di Rumah Sakit Umum Central Highlands.
Menurut Dr. Trinh Hong Nhut, pasien yang dimaksud adalah Tn. YNM (di Kelurahan Ea Kenh, Kecamatan Krong Pak, Provinsi Dak Lak), yang tidak berdomisili di Kelurahan Hoa Dong, Kecamatan Krong Pak sebagaimana dilaporkan di media sosial. Tn. YNM mengalami demam di rumah selama 4 hari, merasa sangat lelah, dan dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Krong Pak untuk dirawat selama 1 hari. Setelah itu, penyakitnya memburuk, sehingga pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Central Highlands pada pukul 21.23 tanggal 9 Agustus, dengan diagnosis demam berdarah.
Setelah 5 hari perawatan medis di Departemen Penyakit Menular, kondisi pasien tidak membaik, dengan demam tinggi yang terus-menerus, kelelahan, dan penurunan kesadaran. Pasien didiagnosis syok septik/dipantau untuk ensefalitis-meningitis/demam berdarah dengue pada hari ke-10, dengan komplikasi kegagalan organ multipel, sehingga ia dipindahkan ke Departemen Perawatan Intensif dan Anti-Keracunan untuk perawatan lanjutan.
Setelah 34 jam menjalani resusitasi medis intensif dan penyaringan darah berkelanjutan, kondisi pasien tidak membaik, malah memburuk. Pasien mengalami koma berat, gagal napas tidak membaik, dan tekanan darah menurun. Oleh karena itu, pihak rumah sakit menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa kondisi pasien serius dan berisiko meninggal dunia. Di saat yang sama, dokter berulang kali menyarankan agar pasien tetap dirawat, tetapi keluarga tetap berkomitmen untuk pulang.
Saat ini pasien didiagnosis mengalami syok septik dengan komplikasi kegagalan berbagai organ (gagal ginjal, gangguan pembekuan darah, asidosis metabolik, dan lain-lain).
"Rumah sakit juga tidak melakukan operasi pada pasien, kecuali memasukkan jarum ke vena femoralis untuk mengambil darah untuk dialisis," tegas Dr. Nhat.
Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki oleh pihak berwenang.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)