Pada tahun 2024, Departemen Jenderal Bea dan Cukai ditugaskan oleh Majelis Nasional untuk memperkirakan pendapatan APBN sebesar VND375.000 miliar. Perkiraan tersebut didasarkan pada pertumbuhan PDB sebesar 6-6,5% dan harga minyak mentah sebesar USD70/barel.
Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, sejak awal tahun, Direktur Jenderal meminta agar unit-unit di bawah Departemen Umum memfokuskan sumber daya untuk secara drastis dan sinkron mengimplementasikan solusi, termasuk sekelompok solusi untuk memfasilitasi perdagangan dan sekelompok solusi untuk mencegah kerugian anggaran.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai fokus pada pencegahan pemborosan anggaran. (Foto: Surat Kabar Bea Cukai)
Secara khusus, Departemen Umum mengharuskan unit-unit untuk memperkuat upaya melawan hilangnya pendapatan melalui pemeriksaan dan pengawasan prosedur kepabeanan, manajemen pajak, pemeriksaan pasca-pembersihan, pemeriksaan khusus, pemeriksaan internal, dan upaya melawan penyelundupan serta penipuan perdagangan.
Unit-unit harus memfokuskan sumber daya pada penerapan solusi secara sinkron, seperti pemeriksaan ketat terhadap jumlah, berat, jenis, nama barang; nilai barang impor dan ekspor; pengklasifikasian barang, penerapan kode dan tarif pajak; asal barang; penerapan pembebasan/pengurangan/pengembalian/insentif pajak; peninjauan, pengklasifikasian, penagihan, dan penanganan utang pajak secara proaktif; pemantauan barang impor dan ekspor serta sarana transportasi.
Pada tahun 2023, dalam konteks kegiatan ekspor-impor yang sulit, total pendapatan anggaran sektor Kepabeanan hanya akan mencapai sekitar 376.000 miliar VND, setara dengan 86% dari perkiraan yang ditetapkan dan turun 16% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022.
Pendapatan anggaran negara sektor kepabeanan pada Januari 2024 sebesar 30.648 miliar VND, mencapai 8,2% dari perkiraan, naik 13,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ngoc Vy
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)