Presiden Korea Selatan bertekad untuk 'berjuang sampai akhir'
Việt Nam•13/12/2024
Dalam pidato yang disiarkan televisi kepada rakyat pada pagi hari tanggal 12 Desember, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan bahwa pengiriman pasukan ke parlemen selama darurat militer tidak dapat dianggap sebagai tindakan pemberontakan, sambil menuduh pihak oposisi menghalangi pemerintah dengan upaya pemakzulan dan pemotongan anggaran yang direncanakan untuk tahun depan.
Pemimpin tersebut mengatakan bahwa ia menggunakan kekuasaan kepresidenannya untuk mengumumkan darurat militer guna melindungi negara dan menormalkan urusan negara dari oposisi, yang ia tuduh melumpuhkan pemerintah, dan menyebutnya sebagai "keputusan politik yang matang." "Entah saya dimakzulkan atau diselidiki, saya akan menghadapinya dengan adil. Saya akan berjuang sampai akhir," Yonhap mengutip pernyataan Tuan Yoon.
Bapak Yoon Suk Yeol berbicara pada 12 Desember. FOTO: REUTERS
Bapak Yoon meminta maaf karena telah menimbulkan kejutan dan ketidaknyamanan bagi masyarakat dengan deklarasi darurat militer tersebut, tetapi membantah tuduhan oposisi terhadapnya. Ia juga mengatakan bahwa oposisi telah berusaha menggulingkannya selama ini dan menyalahgunakan proses pemakzulan. Mengenai instruksinya, Bapak Yoon mengatakan bahwa ia telah memerintahkan Kementerian Pertahanan Nasional untuk memeriksa sistem pemilu Komisi Pemilihan Umum Nasional.
Pernyataan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bahwa pengiriman pasukan ke Majelis Nasional selama darurat militer tidak dapat dianggap sebagai tindakan pemberontakan mungkin memiliki banyak implikasi penting dalam konteks politik dan sosial Korea Selatan saat ini. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Presiden sedang berusaha menegaskan otoritas pemerintah dan militer dalam menghadapi kemungkinan konflik politik atau kerusuhan sosial. Hal ini mungkin bertujuan untuk memastikan bahwa pemerintah akan menjaga ketertiban dan stabilitas selama masa-masa sulit. Dalam konteks ketegangan regional atau ancaman keamanan, pengerahan pasukan dapat dipandang sebagai langkah yang diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan memastikan ketertiban. Pernyataan ini mungkin mencerminkan situasi darurat yang menurut pemerintah perlu dikendalikan dengan tegas. Deklarasi tekad untuk berjuang sampai akhir juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak berniat mundur dalam menghadapi tekanan atau protes.
Bui Tue
Komentar (0)
Paling diminati
Terbaru
Silakan tinggalkan komentar untuk berbagi perasaan Anda!
Komentar (0)