Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping diperkirakan akan mengadakan pembicaraan mengenai sejumlah titik panas global ketika mereka bertemu di Peru pada 16 November.
Presiden Joe Biden (kanan) bertemu dengan Presiden Xi Jinping di California pada 15 November 2023.
CNN melaporkan pada tanggal 14 November bahwa Presiden AS Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, karena pemilik Gedung Putih akan menyerahkan kekuasaan kepada Presiden terpilih Donald Trump.
Pertemuan tersebut, yang dijadwalkan berlangsung pada 16 November di sela-sela KTT APEC 2024 di Peru, akan menjadi pertemuan ketiga antara kedua pemimpin sejak Biden menjabat sebagai presiden.
Kedua pemimpin diperkirakan akan membahas sejumlah isu global, termasuk meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing, menurut Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan. Sullivan belum mengonfirmasi tanggal pertemuan tersebut.
Biden dan Xi berbincang melalui telepon pada bulan April. Kedua pemimpin berusaha meredakan ketegangan terkait berbagai isu, mulai dari Taiwan hingga Laut Cina Selatan dan Rusia, serta tuntutan AS untuk mendapatkan lebih banyak bantuan dari Tiongkok guna membendung aliran bahan pembuat fentanil, yang selama ini dituding sebagai penyebab lonjakan overdosis di AS, lapor Reuters.
Tn. Sullivan mengatakan Presiden Biden akan menyampaikan kekhawatirannya tentang kelompok yang terkait dengan China yang baru-baru ini meretas sistem telekomunikasi pribadi beberapa pejabat senior AS.
"Presiden telah menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan Tiongkok dapat mengelola perbedaan dan mencegah persaingan berubah menjadi konflik atau konfrontasi, dan beliau telah melakukannya dengan memastikan jalur komunikasi tetap terbuka," ujar Sullivan.
China pamer kekuatan setelah AS menyetujui penjualan senjata ke Taiwan?
Para pejabat AS mengatakan bahwa Biden juga akan mengangkat isu Ukraina. Kedutaan Besar Tiongkok di Washington DC tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pertemuan mendatang juga terjadi saat Tn. Trump bersiap untuk menjabat, dengan kebijakan yang diperkirakan akan lebih tegang dengan China, terutama secara ekonomi .
Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif sebesar 60% atas impor dari Tiongkok. Beijing menentang rencana tersebut.
"Momen transisi sangat berpengaruh dalam geopolitik . Di masa-masa inilah para pesaing dan musuh dapat melihat peluang potensial karena adanya pergantian pemerintahan di sini," kata Sullivan.
"Salah satu hal yang akan disampaikan Presiden Biden adalah bahwa kita perlu menjaga stabilitas, kejelasan, dan prediktabilitas antara Amerika Serikat dan Tiongkok melalui transisi ini," ujarnya.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/tong-thong-my-joe-biden-sap-gap-chu-tich-nuoc-trung-quoc-tap-can-binh-18524111409375229.htm
Komentar (0)