Menurut tim peneliti Rumah Sakit Cho Ray, penerapan kecerdasan buatan (AI) mengurangi waktu untuk menganalisis hasil rontgen dada, meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas dalam mendeteksi lesi.
Informasi di atas dibagikan pada Konferensi Sains Paraklinis yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit Cho Ray pada tanggal 21 September, dengan tema "Mendekati teknologi paraklinis baru dalam diagnosis dan pengobatan".
Oleh karena itu, untuk mengevaluasi peran kecerdasan buatan (AI) dalam menganalisis hasil rontgen dada, tim peneliti Rumah Sakit Cho Ray mengumpulkan data citra dari 22.981 rontgen dada antara 1 April 2023 dan 31 Maret 2024. Data tersebut dianalisis oleh seorang ahli radiologi berpengalaman sebagai data referensi.
Data tersebut kemudian dianalisis lebih lanjut oleh dua dokter residen dengan dan tanpa bantuan AI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi AI secara signifikan mengurangi waktu analisis hasil rontgen dada tegak, sekaligus meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas deteksi lesi.
Berbicara di konferensi tersebut, Dr. Nguyen Tri Thuc, Wakil Menteri Kesehatan sekaligus Direktur Rumah Sakit Cho Ray, menekankan bahwa, bersama dengan pendidikan dan pelatihan, sains dan teknologi dianggap sebagai kebijakan nasional utama dan penggerak utama pembangunan negara. Di bidang medis, para dokter selalu menjadi pelopor dalam meneliti, mempelajari, dan menyerap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, serta menerapkannya secara kreatif dalam kegiatan diagnosis dan perawatan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengobatan di Vietnam dan dunia semakin berkembang. Pengobatan paraklinis juga tidak luput dari revolusi industri 4.0, yang secara kuat menerapkan pencapaian kecerdasan buatan, internet of things (IoT), dan data besar.
Berkat hal ini, sebagian besar tes biokimia, imunologi, dan hematologi—transfusi darah, beberapa tes mikrobiologi—diotomatisasi dengan sistem mesin modern, yang memberikan hasil yang sangat cepat. Pencitraan diagnostik, endoskopi, dan kedokteran nuklir juga berkembang pesat.
Dr. Nguyen Tri Thuc menyarankan agar para dokter mendekati, memahami, dan mengusulkan penerapan teknik dan teknologi canggih dalam pengobatan paraklinis, untuk meningkatkan kualitas diagnosis dan pengobatan, serta memenuhi tugas dalam merawat dan melindungi kesehatan masyarakat.
ANGKUTAN
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/human-knowledge-helps-detect-abnormal-early-on-x-quang-post760031.html
Komentar (0)