Meskipun lampu merah memberi sinyal pada kendaraan untuk berhenti, dalam beberapa kasus khusus kendaraan dapat terus bergerak.
Berdasarkan peraturan, ada total 5 kasus khusus di mana orang dan kendaraan yang menerobos lampu merah tidak akan dihukum.
Sesuai dengan izin pengatur lalu lintas untuk melanjutkan
Pasal 11 Ayat (2) Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2008 menyebutkan, apabila ada pengatur lalu lintas, maka peserta lalu lintas wajib menaati perintah pengatur lalu lintas.
Sementara itu, standar QCVN 41:2019/BGTVT Kementerian Perhubungan juga mengatur, bilamana dalam satu kawasan pengaturan berbagai bentuk sinyal seperti lampu lalu lintas, rambu, marka jalan, dan pengatur lalu lintas dilakukan secara serentak, maka yang pertama-tama harus diutamakan adalah menaati jenis perintah pengatur lalu lintas.
Oleh karena itu, jika pengatur lalu lintas memberikan sinyal untuk melanjutkan perjalanan, pengguna jalan dapat melanjutkan perjalanannya tanpa terganggu oleh lampu merah.
Lampu dan rambu lalu lintas memungkinkan Anda untuk melanjutkan perjalanan.
Apabila terdapat sinyal prioritas atau rambu tambahan yang memperbolehkan, peserta lalu lintas diperbolehkan untuk berbelok ke kanan, berbelok ke kiri atau lurus meskipun lampu lalu lintas menyala merah.
- Lampu sinyal prioritas (dipasang pada lampu lalu lintas) berubah menjadi hijau, kendaraan dapat berbelok ke kiri atau ke kanan sesuai arah tanda panah.
- Tanda sub yang ditempatkan di bawah tiang lampu lalu lintas memungkinkan kendaraan untuk berbelok kiri, berbelok kanan atau lurus saat menghadapi lampu merah.
Masyarakat harus memperhatikan bahwa mereka harus memberi jalan kepada kendaraan yang datang dari arah lain yang diizinkan untuk melaju dan pejalan kaki yang menyeberang jalan.
Jalan dengan garis kisi-kisi
Menurut QCVN 41:2019/BGTVT, garis-garis seperti kisi-kisi terdiri dari garis-garis yang saling bertautan dan tersusun di lajur paling dalam jalan. Garis ini digunakan untuk memberi tahu pengemudi agar tidak menghentikan kendaraannya di permukaan jalan tempat garis-garis tersebut disusun guna menghindari kemacetan lalu lintas.
Pada area jalur ini, kendaraan tidak diperbolehkan berhenti dan parkir tetapi harus terus melaju.
Kendaraan prioritas bertugas
Berdasarkan Pasal 22 Undang-Undang Lalu Lintas Tahun 2008, kendaraan prioritas yang bertugas tidak dikenakan pembatasan kecepatan dan tetap diperbolehkan melaju meskipun lampu lalu lintas menyala merah.
Kendaraan prioritas meliputi: Mobil pemadam kebakaran yang sedang bertugas; Kendaraan militer , kendaraan polisi dalam misi darurat, konvoi dengan pengawalan polisi; Ambulans dalam misi darurat; Kendaraan pengaman tanggul, kendaraan yang bertugas untuk menangani bencana alam, epidemi atau kendaraan yang bertugas dalam situasi darurat sebagaimana ditentukan oleh undang-undang.
Menerobos lampu merah dalam beberapa situasi khusus
Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang tentang Penanganan Pelanggaran Administratif, pelanggar lampu merah tidak dikenakan denda apabila: Menerobos lampu merah dalam keadaan darurat; menerobos lampu merah karena membela diri; menerobos lampu merah karena halangan tak terduga atau keadaan kahar.
Selain itu, pelanggar yang tidak mempunyai kapasitas tanggung jawab administratif atau yang melakukan pelanggaran administratif belum cukup umur untuk dikenakan sanksi administratif sesuai ketentuan perundang-undangan, tidak akan dikenakan sanksi menerobos lampu merah.
BAO LINH (vtc.vn)
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)