Baru-baru ini, beberapa perusahaan sekuritas memperkenalkan bentuk baru investasi properti, yaitu membagi properti menjadi saham dengan modal mulai dari 10.000 VND. Sederhananya, bentuk investasi ini mirip dengan berinvestasi pada jenis saham.
Terkait hal ini, pimpinan Kementerian Keuangan dan Komisi Sekuritas Negara menegaskan: Ini merupakan model baru, undang-undang sekuritas yang berlaku saat ini belum menetapkan jenis pembagian aset properti ke dalam sekuritas. Oleh karena itu, bentuk ini memiliki banyak potensi risiko.
Bentuk "subdivisi real estat" merupakan model baru, dan undang-undang sekuritas yang berlaku saat ini belum menentukan jenis subdivisi real estat menjadi sekuritas. (Foto: CC)
Bapak Bui Hoang Hai, Wakil Ketua Komisi Sekuritas Negara, mengatakan: Di beberapa negara di seluruh dunia , ada peraturan terkait pengendalian dan pembatasan risiko untuk jenis transaksi ini, tetapi di Vietnam tidak ada peraturan tersebut.
"Melalui fungsi manajemen Komisi Sekuritas Negara, setelah menerima masukan mengenai perusahaan sekuritas yang mendukung bisnis properti dalam penjualan sertifikat ini, kami mengundang perusahaan sekuritas tersebut untuk bekerja dan meminta agar segera menghentikan distribusi sertifikat ini," ujar Bapak Hai.
Berbagi lebih lanjut tentang masalah ini, Wakil Menteri Keuangan Nguyen Duc Chi mengatakan bahwa Kementerian Keuangan juga telah memberikan instruksi kepada Komisi Sekuritas.
Bapak Chi menegaskan bahwa saat ini tidak ada larangan dalam undang-undang, tetapi dari sudut pandang lembaga pengelola negara, Komisi Sekuritas Negara memiliki tanggung jawab untuk memantau secara ketat aktivitas perusahaan sekuritas.
"Penyediaan layanan oleh badan usaha ini harus berada dalam lingkup bidang usaha dan industri yang berizin. Jika berada di luar lingkup ini, mereka harus berhenti beroperasi agar manajemen dapat melakukan penilaian yang komprehensif," tegas Bapak Chi.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/chia-nho-bat-dong-san-ban-co-phieu-gia-10000-dong-uy-ban-chung-khoan-tuyt-coi-post299864.html
Komentar (0)