Delegasi tersebut juga termasuk Duta Besar Vu Le Thai Hoang, Kepala Delegasi Tetap Vietnam untuk IAEA dan organisasi internasional, bersama dengan perwakilan Kedutaan Besar Vietnam di Austria dan unit-unit di bawah Kementerian Sains dan Teknologi .
Sesi tahun ini mempertemukan lebih dari 2.000 pejabat senior dan perwakilan dari 179 negara anggota IAEA, dengan fokus pada pembahasan isu-isu utama seperti peran ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dalam pembangunan berkelanjutan, memastikan keselamatan dan keamanan nuklir, dan meningkatkan efektivitas pekerjaan inspeksi.
Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, menekankan bahwa konferensi tersebut diselenggarakan dalam konteks dunia yang tengah menghadapi berbagai tantangan: terorisme, konflik militer , penurunan standar nuklir, dan kesenjangan yang semakin lebar antara si kaya dan si miskin. Ia menegaskan bahwa IAEA terus menjalankan misinya, baik untuk mencegah proliferasi senjata nuklir maupun untuk mendorong penerapan ilmu pengetahuan nuklir guna memecahkan masalah global di bidang energi, kesehatan, dan penanggulangan kemiskinan.
Mewakili Vietnam pada sesi pleno, Duta Besar Vu Le Thai Hoang sangat mengapresiasi upaya dan pencapaian IAEA dalam mempromosikan energi nuklir untuk tujuan damai. Duta Besar tersebut menyampaikan bahwa pada November 2024, Majelis Nasional Vietnam menyetujui kelanjutan pelaksanaan Proyek Tenaga Nuklir Ninh Thuan – sebuah keputusan bersejarah yang bertujuan untuk memperkuat infrastruktur energi, memastikan ketahanan energi jangka panjang, meningkatkan kapasitas sains dan teknologi, serta mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi.
Vietnam menegaskan kembali komitmennya untuk mendampingi IAEA dalam menerapkan teknologi nuklir untuk pembangunan berkelanjutan, dan secara aktif berpartisipasi dalam banyak inisiatif internasional seperti: ZODIAC (pengendalian penyakit menular yang ditularkan dari hewan ke manusia), NUTEC Plastics (mengurangi mikroplastik di lautan), Atoms4Food (meningkatkan produksi dan keamanan pangan) dan Rays of Hope (pengendalian dan pengurangan kanker).
Di sela-sela pertemuan tersebut, Wakil Menteri Le Xuan Dinh bertemu dengan Wakil Direktur Jenderal IAEA Karine Herviou (yang bertanggung jawab atas Keselamatan dan Keamanan Nuklir) dan Wakil Direktur Jenderal Mikhail Chudakov (yang bertanggung jawab atas Energi Nuklir). Dalam pertemuan tersebut, Vietnam meminta IAEA untuk terus mendukung proyek-proyek utama, termasuk: pembangunan reaktor riset baru, persiapan untuk pengerahan tenaga nuklir, pengembangan teknologi reaktor modular kecil (SMR), peningkatan kapasitas badan manajemen keselamatan dan keamanan nuklir, serta penilaian keselamatan seluruh siklus hidup pembangkit listrik tenaga nuklir.
Khususnya, pada tanggal 16 September 2025, Vietnam dan Institut Keamanan Nuklir Dunia (WINS) menandatangani Nota Kesepahaman tentang kerja sama dengan Departemen Radiasi dan Keselamatan Nuklir, yang menandai langkah maju yang penting dalam kerja sama internasional untuk meningkatkan kapasitas, memastikan keamanan nuklir, dan mempromosikan kerja sama di kawasan.
Dalam acara sampingan tersebut, perwakilan Institut Energi Atom Vietnam (VINATOM) memberikan banyak presentasi, terutama kontribusi mereka terhadap inisiatif NUTEC Plastics melalui hasil pemantauan mikroplastik laut di Vietnam. Kegiatan ini telah menerima apresiasi tinggi dari komunitas internasional, sekaligus menegaskan peran Vietnam yang semakin proaktif dan positif dalam upaya bersama IAEA untuk dunia yang aman dan berkelanjutan.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/viet-nam-tham-du-khoa-hop-lan-thu-69-dai-hoi-dong-iaea-20250918212011356.htm
Komentar (0)