Olahraga , pola makan sehat, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghindari stres, dan cukup tidur adalah rahasia yang membantu Rosamund Dean, 53, mencegah kanker payudara kambuh.
Pada tahun 2011, di usia 40 tahun, Rosamund Dean, yang bekerja di bidang jurnalisme, didiagnosis menderita kanker payudara triple-negatif stadium 3. Ia menjalani hari-hari yang menyakitkan dan melelahkan melalui kemoterapi, radiasi, mastektomi, dan rekonstruksi.
Kanker payudara triple-negatif berbeda dari kanker payudara umum lainnya, lebih sulit diobati dan jauh lebih agresif. Karena alasan ini, penderita kanker payudara triple-negatif memiliki lebih sedikit pilihan pengobatan. Menurut data yang dipublikasikan, jenis kanker ini mencakup sekitar 10-20% dari seluruh kanker payudara, dengan tingkat kekambuhan yang lebih tinggi.
Saat ini, Dean menjalani hidup sehat, berkat kiat-kiatnya sendiri serta konsultasi dengan dokter, ilmuwan , ahli gizi, dan ahli imunologi.
Berolahraga secara teratur
Memperkuat tubuh adalah cara paling ampuh untuk melawan kanker, kata Dean. Serangkaian studi skala besar selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan dengan jelas hubungan sebab akibat antara gaya hidup sedentari dan kanker payudara. Olahraga teratur mengurangi risiko kanker payudara hingga 40-60%. Uji coba yang melibatkan ratusan ribu pasien kanker payudara juga menunjukkan bahwa olahraga mengurangi risiko kekambuhan hingga 50%.
Sarah Newman, pendiri Get Me Back, sebuah komunitas daring untuk perempuan penderita kanker, mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan 150 menit latihan aerobik per minggu. Atau 30 menit sehari untuk berkebun, membersihkan rumah, jalan cepat, bermain dengan anak-anak, atau jogging. Selain itu, pasien kanker payudara dapat menambahkan 15 menit latihan berat seperti berlari cepat atau berolahraga.
WHO juga merekomendasikan dua sesi latihan kekuatan per minggu. Latihan dengan resistance band merupakan alternatif yang sederhana dan hemat biaya untuk beban. Jika latihan ini terlalu berat, Anda dapat melakukan aktivitas yang Anda sukai, seperti bersepeda, berjalan kaki, menari, dll.
Rosamund Dean, sehat 12 tahun setelah menderita kanker payudara. Foto: Clara Molden
Makan dengan benar
WHO menyarankan pasien kanker payudara untuk menggabungkan aktivitas fisik dengan pola makan sehat. Ini berarti menjaga berat badan ideal dengan aktif secara fisik setiap hari, lebih banyak berjalan kaki, dan mengurangi duduk. Di saat yang sama, perempuan juga harus mengonsumsi biji-bijian utuh, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Batasi makanan cepat saji dan makanan olahan yang mengandung lemak jenuh atau gula, serta kurangi konsumsi daging merah dan kurangi konsumsi daging olahan.
Anda sebaiknya fokus pada "diet pelangi", yang berarti mengonsumsi makanan nabati dengan berbagai warna, seperti tomat, wortel, bit, blueberry, dan sayuran hijau lainnya. Sayuran ini mengandung beragam fitonutrien, termasuk senyawa yang memengaruhi struktur sel dan membantu mencegah penyakit.
Terakhir, Anda perlu minum banyak air dan membatasi minuman manis, bir, dan alkohol. WHO merekomendasikan suplementasi nutrisi melalui makanan, alih-alih mengonsumsi makanan dan obat-obatan fungsional.
Kurangi konsumsi alkohol
Menurut Cancer Research UK, alkohol dikaitkan dengan tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara. "Alkohol bersifat karsinogenik. Alkohol tidak memiliki nilai gizi dan diubah menjadi lemak di dalam tubuh. Semakin banyak lemak yang Anda miliki, semakin banyak estrogen yang diproduksi tubuh Anda setelah menopause, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara," kata ahli onkologi Dr. Liz O'Riordan, yang pernah menderita kanker payudara. Oleh karena itu, semakin seseorang mengurangi konsumsi alkohol, semakin kecil pula risiko mereka terkena penyakit tersebut.
Memelihara sistem kekebalan tubuh
Menurut Dr. Nina Fuller-Shavel, sistem kekebalan tubuh sangat penting, terutama untuk tumor kanker payudara triple-negatif. "Itulah sebabnya kami merawat pasien kanker payudara dengan imunoterapi. Mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh sangat penting untuk mengurangi risiko kekambuhan," ujar Dr. Nina.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendukung sistem kekebalan tubuh Anda, seperti yang disarankan oleh dokter Anda:
Pertama, jaga usus Anda dengan makan lebih lambat dan menggunakan probiotik (yogurt hidup) dan prebiotik (tanaman yang mengandung serat).
Selain itu, Anda perlu menjaga kadar gula darah tetap seimbang dengan meminimalkan gula olahan dan tetap aktif.
Wanita sebaiknya menerapkan puasa intermiten dengan makan malam lebih awal dan menghindari camilan. Hal ini memberi waktu bagi sistem kekebalan tubuh untuk memperbaiki dan meredakan peradangan. Anda juga sebaiknya mengonsumsi makanan anti-inflamasi seperti bawang putih, beri, brokoli, dan sayuran hijau. Selain itu, konsumsi lebih banyak makanan musiman, yang lebih segar dan lebih bergizi karena lebih sedikit transportasi.
Mengelola stres juga penting bagi sistem kekebalan tubuh Anda. Jika tubuh Anda terpapar stres berulang kali, hal itu dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan hormon Anda.
Hong Van (Menurut Telegraph )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)