Pada sore hari tanggal 30 September, berbincang dengan reporter Dan Tri , Bapak Nguyen Van Hieu, Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, mengusulkan solusi untuk kasus "Para kandidat mengeluh kehilangan waktu 20 menit untuk mengerjakan tes literatur karena pengawas salah menandatangani lembar jawaban".
Menurut Bapak Hieu, setelah dilakukan verifikasi dengan pimpinan tempat ujian SMA Nguyen Du, ditemukan bahwa pengawas telah salah menandatangani kotak pada kertas ujian di ruang ujian 2.500 tempat ujian tersebut.
Pengawas ujian secara tidak sengaja menandatangani kotak petugas penilai ujian (Foto: Disediakan oleh orang tua).
Secara spesifik, pada saat ujian literatur ujian kelulusan SMA tahun 2024 (pagi hari tanggal 27 Juni), setelah sekitar 10 menit ujian, pengawas ujian menemukan bahwa ia telah secara keliru menandatangani pada kotak pemeriksa ujian pada kertas ujian peserta.
Pengawas kemudian membagikan kertas ujian secara acak kepada semua peserta di ruangan. Kedua pengawas melaporkan kejadian tersebut kepada pengawas di luar ruang ujian, dan kejadian tersebut dilaporkan kepada kepala tempat ujian.
Saat itu, pimpinan tempat ujian meminta kepada pengawas ruang ujian tersebut untuk mengembalikan kertas ujian yang lama kepada peserta di ruang ujian, dan tidak memberikan waktu tambahan kepada peserta karena tidak terlalu berpengaruh.
Akan tetapi, ketua tempat ujian tidak mengetahui bahwa para peserta telah diberikan dan mengerjakan ujian dengan kertas ujian yang baru, sehingga sebagian peserta mengerjakan ujian dengan kertas ujian yang baru dan sebagian lagi mengerjakan ujian dengan kertas ujian yang lama.
Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh menegaskan, dalam kasus ini, para peserta ujian di ruang ujian 2.500 dirugikan, terutama berdampak pada psikologi mereka saat mengikuti ujian.
Terkait rencana penanganan, Bapak Hieu menyampaikan bahwa untuk memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta di ruang ujian 2.500 pada ujian sastra, setelah melakukan penilaian ujian sebagaimana mestinya (2 orang petugas penilaian ujian independen), Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh akan membentuk tim penilaian gabungan guna meninjau seluruh lembar soal ujian di ruangan tersebut.
"Pastikan tidak ada kandidat yang dirugikan dalam hal hak," tegas Bapak Nguyen Van Hieu.
Direktur Departemen juga mengakui kekurangannya karena membiarkan kesalahan dalam pengawasan ujian dan akan mengambil tindakan disiplin terhadap departemen yang terlibat dalam insiden ini.
Secara khusus, Departemen akan mengambil tindakan disipliner terhadap dua pengawas, yaitu kepala dan wakil kepala tempat ujian ini. Tanggung jawab kepala tempat ujian ini adalah tidak memantau secara ketat ruang ujian yang bermasalah, karena tidak mengetahui bahwa ruang ujian tersebut telah mengeluarkan kertas ujian baru kepada para peserta.
Seorang guru sekolah menengah di Kota Ho Chi Minh yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam pengawasan ujian menceritakan bahwa dalam situasi ini, kedua pengawas ujian tidak memberikan solusi yang tepat.
"Pengawas dapat melaporkan kejadian tersebut secara lengkap kepada kepala tempat ujian, tetap membiarkan peserta mengikuti ujian, dan membuat catatan kejadian yang tidak lazim untuk ditangani setelah ujian, tanpa memengaruhi hak dan kondisi psikologis peserta secara umum," ujarnya.
Dalam ujian kelulusan SMA tahun 2024, Kota Ho Chi Minh memiliki 162 lokasi ujian. SMA Nguyen Du memiliki 30 ruang ujian dengan 720 peserta. SMA ini juga merupakan lokasi ujian bagi peserta independen.
Seperti dilansir surat kabar Dan Tri , di ruang 2.500, tempat ujian Sekolah Menengah Atas Nguyen Du (Distrik 10, Kota Ho Chi Minh), sebuah insiden terjadi dalam ujian sastra pada pagi hari tanggal 27 Juni, ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2024.
Saat mengikuti ujian sastra, pengawas memberikan lembar soal baru kepada peserta dan memintanya untuk menyalin jawaban dari lembar soal lama. Hal ini disebabkan oleh kesalahan pengawas 1 yang salah menandatangani di kotak penanda pada lembar soal. Hal ini menyebabkan peserta membuang-buang waktu untuk memberikan lembar soal baru dan menyalin jawaban dari lembar soal lama ke lembar soal baru, sehingga memengaruhi mentalitasnya dalam mengerjakan ujian.
Berdasarkan keluhan peserta, pengawas datang untuk meminta izin kepada panitia ujian untuk menambah waktu 20 menit. Namun, peserta kemudian menerima pemberitahuan bahwa waktu tambahan tersebut tidak diizinkan karena kesalahan pengawas, bukan kesalahan panitia ujian.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/vu-thi-sinh-to-mat-20-phut-lam-bai-mon-van-khong-em-nao-thiet-thoi-20240630190214762.htm
Komentar (0)