Vitamin C umumnya dikenal karena manfaatnya bagi kesehatan kekebalan tubuh. Banyak orang mengonsumsi suplemen vitamin C untuk mencegah penyakit selama musim pilek dan flu.
Stroberi merupakan salah satu makanan yang kaya akan vitamin C - Ilustrasi foto
Meskipun vitamin C berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C juga membawa beberapa manfaat lain yang kurang diketahui - informasi yang diterbitkan di majalah Health mengatakan.
Meningkatkan kesehatan kulit
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kulit menjadi lemah dan luka yang lambat sembuh. Vitamin C penting bagi kulit karena perannya dalam pembentukan kolagen, komponen penting jaringan ikat. Oleh karena itu, ketika Anda kekurangan vitamin C, kolagen akan berkurang dan memengaruhi kulit Anda.
Vitamin C juga bekerja dengan vitamin E - antioksidan lain - untuk melindungi kulit Anda dari sinar UV.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Vitamin C juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, karena kulit merupakan salah satu pertahanan utama tubuh terhadap patogen.
Vitamin C berperan dalam imunitas bawaan dan adaptif, yang merupakan respons awal dan terarah tubuh kita terhadap patogen tertentu. Sifat antioksidan vitamin C melindungi sel-sel sehat dari kerusakan oksidatif.
Bagi atlet yang terpapar suhu dingin, mengonsumsi 200 mg vitamin C dapat mengurangi risiko terkena pilek. Bagi masyarakat umum, suplemen vitamin C tidak mencegah pilek, tetapi dapat memperpendek durasi dan keparahan gejala jika dikonsumsi sebelum penyakit berkembang.
Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
Karena kerusakan oksidatif — ketika tubuh memiliki terlalu banyak radikal bebas dan tidak cukup antioksidan untuk menghilangkannya — dianggap sebagai penyebab penyakit kardiovaskular, antioksidan seperti vitamin C dapat membantu mengurangi risiko ini.
Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen setidaknya 500 mg vitamin C per hari dikaitkan dengan tekanan darah yang lebih rendah.
Namun, banyak penelitian lain memiliki hasil yang saling bertentangan tentang peran vitamin C dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas hubungan ini.
Membantu meningkatkan penyerapan zat besi
Vitamin C berperan penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, jenis zat besi yang berasal dari makanan nabati. Jika Anda berisiko kekurangan zat besi, terutama jika Anda mengonsumsi makanan nabati, menambahkan sumber vitamin C ke dalam makanan Anda dapat membantu tubuh Anda menyerap zat besi lebih baik dari makanan seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Misalnya, Anda dapat menambahkan paprika ke kacang-kacangan atau makan oatmeal dengan kacang-kacangan, biji-bijian, dan stroberi.
Makanan kaya vitamin C
Melengkapi vitamin C melalui makanan merupakan cara yang baik untuk mendapatkan nutrisi ini, sembari juga menikmati nutrisi lain dari buah dan sayur.
Beberapa makanan yang kaya vitamin C meliputi:
Paprika merah: 95 mg per 1/2 cangkir
Jus jeruk: 93 mg per 3/4 cangkir
Jeruk: 70 mg per buah sedang
Jus jeruk bali: 70 mg per 3/4 cangkir
Kiwi: 64 mg per buah sedang
Brokoli: 51 mg per 1/2 cangkir dimasak
Stroberi: 49 mg per 1/2 cangkir diiris
Berapa banyak vitamin C yang harus Anda konsumsi?
Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk vitamin C bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status kehamilan/menyusui, dan kebiasaan merokok. Berikut adalah jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan dari makanan:
0-6 bulan: 40 mg
7-12 bulan: 50 mg
1-3 tahun: 15 mg
4-8 tahun: 25 mg
9-13 tahun: 45 mg
14-18 tahun: 75 mg (laki-laki); 65 mg (perempuan); 80 mg (hamil); 115 mg (menyusui)
19 tahun ke atas: 90 mg (pria); 75 mg (wanita); 85 mg (hamil); 120 mg (menyusui)
Penelitian menunjukkan bahwa tubuh menyerap 70-90% ketika mengonsumsi 30-180 mg/hari, tetapi menyerap kurang dari 50% ketika melebihi 1 g/hari.
Apakah Vitamin C Aman?
Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, sehingga risiko toksisitasnya sangat rendah. Ketika tubuh menyerap terlalu banyak, kelebihannya biasanya dibuang melalui urine.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak vitamin C dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyerapan zat besi berlebihan, kerusakan oksidatif, dan batu ginjal, tetapi penelitian ini sering kali tidak meyakinkan atau dilakukan dalam tabung reaksi.
Jika Anda menjalani kemoterapi, terapi radiasi, atau mengonsumsi obat statin, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/4-loi-ich-tang-cuong-suc-khoe-cua-vitamin-c-2025010908540119.htm
Komentar (0)