Obat-obatan bebas sering digunakan untuk mengobati gejala ringan, meredakan nyeri, menurunkan demam, melawan peradangan, mengendalikan alergi, dan beberapa krim untuk mengobati dermatitis dan jamur kulit. Penyalahgunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan banyak efek buruk bagi kesehatan, bahkan yang serius, menurut situs web kesehatan Healthline (AS).
Penyalahgunaan obat bebas secara berlebihan dapat membahayakan hati, ginjal, lambung, atau jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Research in Social and Administrative Pharmacy menemukan bahwa hampir 180.000 rawat inap tercatat setiap tahun di Amerika Serikat akibat penggunaan obat bebas yang berlebihan. Efek samping yang mungkin dialami pasien akibat overdosis obat bebas antara lain insomnia, kesulitan bernapas, perdarahan gastrointestinal, tukak lambung, kerusakan hati dan ginjal, serta masalah lainnya.
Kesalahan yang harus dihindari saat menggunakan obat nonresep meliputi:
Gunakan dosis bahan dua kali lipat.
Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti Tylenol, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, dan naproxen semuanya memiliki khasiat pereda nyeri. Penderita flu hanya perlu mengonsumsi satu jenis obat. Namun, pasien dapat melakukan kesalahan dengan menggabungkan obat-obatan ini, yang menyebabkan overdosis tanpa menyadarinya.
Menggunakan dekongestan secara tidak tepat
Banyak penderita pilek atau flu beralih ke dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat. Namun, dekongestan tidak cocok untuk semua orang. Orang dengan tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, atau kondisi jantung lainnya harus berhati-hati saat menggunakan dekongestan. Dekongestan dapat mengganggu kerja obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati asma, tekanan darah tinggi, atau depresi.
Penggunaan NSAID secara berlebihan
Obat pereda nyeri yang umum digunakan antara lain ibuprofen dan naproxen. Jika dikonsumsi dalam dosis besar atau dalam jangka waktu lama, obat-obatan ini dapat merusak ginjal, menyebabkan retensi cairan, dan berbahaya bagi penderita gagal jantung.
Minum aspirin untuk meredakan nyeri
Aspirin tidak boleh digunakan untuk nyeri hebat. Penggunaan aspirin jangka panjang meningkatkan risiko perdarahan gastrointestinal, kerusakan lambung dan duodenum, bahkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal akut, menurut Healthline.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/4-sai-lam-de-mac-khi-dung-thuoc-khong-ke-don-185250111165138014.htm
Komentar (0)