
Foto ilustrasi
Laporan Stabilitas Keuangan ASEAN+3 2025 yang baru-baru ini dirilis di Singapura menunjukkan bahwa kawasan ASEAN terus mempertahankan momentum pertumbuhan yang stabil dalam konteks banyaknya fluktuasi di dunia, di mana Vietnam menonjol sebagai ekonomi yang tumbuh paling cepat di kawasan tersebut.
Menurut Kantor Penelitian Makroekonomi ASEAN+3, atau AMRO, pertumbuhan regional direvisi naik menjadi 4,1% pada tahun 2025, berkat pemulihan ekspor, permintaan domestik yang kuat, dan inflasi yang stabil.
AMRO mengatakan bahwa fondasi ekonomi yang kokoh, sistem perbankan yang sehat, dan cadangan devisa yang melimpah membantu ASEAN berdiri kokoh menghadapi fluktuasi kebijakan perdagangan global.
"Kawasan ASEAN +3 telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Meskipun terjadi volatilitas dalam perdagangan global, perekonomian masih memiliki fondasi dan ruang kebijakan yang memadai untuk mengatasi tantangan," ujar Dr. Dong He, Kepala Ekonom AMRO.
Mengenai tingkat pertumbuhan Vietnam yang terdepan di kawasan, AMRO mengatakan bahwa ekspor yang kuat, aliran modal FDI yang melimpah, dan konsumsi domestik yang stabil merupakan pendorong utama, tetapi juga menekankan bahwa Vietnam perlu mendiversifikasi pasarnya dan meningkatkan nilai produksi dalam negeri untuk pembangunan berkelanjutan.
"Vietnam adalah ekonomi bintang ASEAN+3 dengan tingkat pertumbuhan tertinggi. Tantangan saat ini adalah mendiversifikasi ekspor, meningkatkan industri, dan berinvestasi dalam infrastruktur serta keterampilan tenaga kerja untuk mempertahankan pertumbuhan jangka panjang," ujar Dr. Dong He, Kepala Ekonom AMRO.
Dengan fondasi yang kokoh dan kebijakan reformasi yang tepat, AMRO yakin bahwa Vietnam memiliki kemampuan untuk mengubah tantangan perdagangan global menjadi peluang jangka panjang, dan terus menegaskan posisinya sebagai ekonomi dinamis terkemuka di ASEAN.
Sumber: https://vtv.vn/asean-duy-tri-tang-truong-on-dinh-giua-bien-dong-toan-cau-100251017151937802.htm
Komentar (0)