Surat kabar Sohu melaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, jejaring sosial China telah meledak dengan kontroversi mengenai kisah seorang gadis berusia 6 tahun yang harus mencuci piring untuk seluruh kelas selama 3 minggu berturut-turut.
Yang lebih mengejutkan, gadis itu dikeluarkan dari sekolah setelah orang tuanya mengeluh ke sekolah bahwa anak mereka diperlakukan tidak adil.
Seorang gadis berusia 6 tahun dikeluarkan dari sekolah setelah ayahnya mengadu ke pihak sekolah bahwa ia diperlakukan tidak adil. (Foto: SCMP)
Pada tanggal 22 November, Tn. Yu, ayah gadis tersebut, di Kota Tongliao, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, Tiongkok utara, mengunggah video yang memperlihatkan putrinya, yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak, sedang bertugas mencuci piring untuk kelas yang beranggotakan 25 siswa selama 20 hari berturut-turut.
“Pada hari-hari awal, anak-anak selalu pulang dalam keadaan basah kuyup dan berkeringat, dan mereka mengaku sangat lelah,” ungkap Bapak Yu dalam video tersebut.
Suatu malam, putrinya terbangun di tengah malam dan berkata, "Ayah, aku tidak mau sekolah lagi. Aku lelah sekali mencuci piring. Sementara anak-anak lain bermain, akulah yang mencuci piring."
Ia bertanya kepada pihak sekolah dan diberi tahu bahwa anak tersebut terlalu hiperaktif dan hanya tidur siang ketika lelah. Menariknya, setelah melaporkan kejadian tersebut, putrinya justru menjadi sasaran pelecehan.
Tak lama kemudian, guru mengumumkan bahwa anak tersebut dikeluarkan. Keluarga Tuan Yu sangat kecewa karena mereka tidak menerima informasi atau alasan apa pun. " Sampai saat ini, baik pihak sekolah maupun guru belum memberikan penjelasan apa pun," kata Tuan Yu.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan seorang gadis kecil membawa baskom berisi piring. (Foto: SCMP)
Di SCMP, kepala sekolah mengatakan dia akan mengambil tindakan hukum terhadap ayah gadis itu karena menyebarkan informasi palsu yang memengaruhi reputasi sekolah.
Penasihat hukum sekolah bersikeras bahwa mereka tidak pernah terlibat dalam perilaku ilegal atau tidak pantas apa pun terhadap anak-anak dan sekolah berhak mengeluarkan siswa jika mereka tidak mematuhi peraturannya.
Kemungkinan besar anak-anak lain diminta oleh guru untuk membersihkan nampan makan siang mereka, bukan hanya putrinya. Anak-anak mungkin menganggap membantu guru sebagai hal yang benar untuk dilakukan.
Pada tanggal 23 November, Departemen Pendidikan setempat mengumumkan bahwa mereka akan menyelidiki insiden tersebut dan mempublikasikan informasi tersebut.
Insiden ini telah memicu gelombang kritik di media sosial Tiongkok. "Mereka tidak pernah memberikan penjelasan yang jelas tentang alasan pengusiran anak tersebut, hanya menyebutkan pelanggaran peraturan sekolah. Sejauh mana seorang anak berusia 6 tahun bisa melanggar aturan dan tata tertib?" ujar seorang pengguna media sosial.
"Guru itu harus diskors dan kepala sekolah harus bertanggung jawab. Anak itu tidak bersalah, apa salahnya?" komentar yang lain.
Hua Yu (Sumber: Sohu, SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)