Labu merupakan makanan bergizi, tidak hanya umum digunakan dalam makanan sehari-hari, tetapi juga memiliki manfaat dalam mendukung pengobatan penyakit.
Labu kuning mengandung banyak nutrisi yang sangat baik bagi tubuh, dan juga memiliki khasiat dalam menunjang pengobatan penyakit - Ilustrasi foto
Labu sangat bergizi
Dokter Le Nhat Duy - Rumah Sakit Universitas Kedokteran dan Farmasi, Kota Ho Chi Minh, Fasilitas 3 - mengatakan bahwa labu, juga dikenal sebagai squash, adalah makanan bergizi, tidak hanya umum digunakan dalam makanan sehari-hari tetapi juga memiliki banyak kegunaan luar biasa dalam mendukung pengobatan penyakit.
Namun, penting untuk mengonsumsi labu secukupnya untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal tanpa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Dokter Duy mengatakan bahwa labu bersifat hangat dan manis, terutama baik untuk limpa dan lambung (dua organ pencernaan menurut pengobatan Timur).
Makanan ini memiliki banyak manfaat luar biasa seperti mendukung pencernaan, membantu menyehatkan tubuh, mendinginkan, mendetoksifikasi, dan bahkan mengurangi batuk dan dahak.
Dalam pengobatan tradisional, labu juga dianggap memiliki efek mengatur gula darah, sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes.
Menurut pengobatan modern, labu mengandung banyak antioksidan seperti beta-karoten, yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko kanker, dan melindungi penglihatan.
Selain itu, labu juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, mendukung penurunan berat badan berkat kandungan seratnya yang kaya dan rendah kalori, sekaligus membantu menjaga kesehatan kardiovaskular dan menstabilkan gula darah.
Bagaimana cara menggunakan labu?
Dr. Duy mengatakan, meski labu sangat baik untuk kesehatan, mengonsumsinya dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penumpukan karoten sehingga kulit menjadi kuning.
Untuk menghindari situasi ini dan memastikan keseimbangan gizi, setiap orang perlu memperhatikan dosis labu.
Dewasa: Menggunakan sekitar 150-200g labu per hari (setara dengan sekitar 1/4 hingga 1/2 labu kecil) adalah jumlah yang tepat untuk menyediakan cukup nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Labu dapat digunakan dalam bubur, sup, semur atau dimasak dan dikukus sebentar.
Untuk anak-anak: Sebaiknya dikonsumsi 50-100 g per hari, tergantung usia. Labu sangat baik untuk penglihatan anak-anak berkat kandungan vitamin A-nya yang tinggi.
Penderita diabetes dapat mengonsumsi sekitar 100-150g per hari, tetapi perlu dikombinasikan dengan diet sehat untuk menghindari kenaikan gula darah secara tiba-tiba.
Meskipun labu baik untuk kesehatan, tidak disarankan untuk mengonsumsinya setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Idealnya, mengonsumsi labu 2-3 kali seminggu. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyakit kuning dan menekan fungsi hati.
Selain itu, bagi penderita limpa dan lambung lemah, yang tubuhnya mudah kedinginan dan pencernaannya kurang baik, sebaiknya membatasi konsumsi labu kuning terlalu banyak karena dapat menyebabkan perut kembung dan gangguan pencernaan.
Dr. Duy juga mencatat bahwa labu mengandung gula alami, jadi penderita diabetes harus mengonsumsi labu secukupnya dan menghindari masakan yang digoreng atau ditumis dengan banyak minyak.
Labu dapat diolah dengan berbagai cara, tetapi untuk mempertahankan kandungan nutrisinya, metode memasak sederhana seperti mengukus, merebus, atau membuat sup adalah yang terbaik.
"Labu merupakan makanan emas dalam menunjang kesehatan, mulai dari melancarkan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, melindungi sistem kardiovaskular hingga menunjang pengobatan diabetes.
"Namun, labu harus digunakan secukupnya, hindari makan terlalu banyak dan terus menerus untuk melindungi kesehatan sebaik-baiknya," tegas Dr. Duy.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/bi-do-giau-dinh-duong-giam-nguy-co-mac-ung-thu-nhung-ai-nen-han-che-an-20241021163129886.htm
Komentar (0)