Pusat Pelayanan Administrasi Umum Komune Ba Na (Kota Da Nang ) - Foto: VGP
Pertahankan gaji dan tunjangan posisi selama 6 bulan
Bahasa Indonesia: Menurut Kementerian Dalam Negeri , Klausul 4, Pasal 11 Resolusi No. 76/2025/UBTVQH15 tanggal 14 April 2025 dari Komite Tetap Majelis Nasional tentang pengaturan unit administratif pada tahun 2025 (Resolusi No. 76/2025/UBTVQH15) menetapkan: " Mempertahankan rezim gaji dan kebijakan saat ini dan tunjangan posisi (jika ada) dari kader, pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil yang terkena dampak pengaturan unit administratif tetapi masih kader, pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil pada lembaga dan organisasi dalam sistem politik untuk jangka waktu 6 bulan sejak tanggal dokumen pengaturan kerja. Setelah periode ini, melaksanakan rezim, kebijakan dan tunjangan posisi sesuai dengan ketentuan hukum ".
Sementara itu, Pasal 13 Resolusi No. 76/2025/UBTVQH15 menetapkan: Orang, kader, pegawai negeri sipil, karyawan, pekerja, dan penerima gaji di angkatan bersenjata di unit administratif setelah reorganisasi tetap menikmati rezim dan kebijakan khusus yang diterapkan oleh daerah, area atau unit administratif seperti sebelum reorganisasi sampai ada keputusan baru dari otoritas yang berwenang.
Mempertahankan ruang lingkup, subjek, dan isi rezim dan kebijakan sesuai dengan peraturan pusat dan daerah yang berlaku pada unit administratif seperti sebelum pengaturan sampai ada keputusan lain dari otoritas yang berwenang.
Apabila terjadi perubahan nama satuan kerja perangkat daerah pasca penataan, maka nama satuan kerja perangkat daerah yang baru tetap dipergunakan untuk tetap menyelenggarakan penyelenggaraan tata aturan dan kebijakan tertentu.
Pada poin 1.1.4, Klausul 1, Bagian V, Bagian Kedua Keputusan No. 759/QD-TTg tanggal 14 April 2025 dari Perdana Menteri tentang persetujuan rancangan penataan dan reorganisasi unit administratif di semua tingkatan dan pembangunan model penyelenggaraan pemerintahan daerah dua tingkat (Keputusan No. 759/QD-TTg) menetapkan: " Mempertahankan sistem penggajian, kebijakan, dan tunjangan jabatan (jika ada) bagi kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang ditugaskan di unit administratif tingkat provinsi yang baru setelah penataan tersebut selama 6 bulan. Setelah periode ini, sistem penggajian, kebijakan, dan tunjangan jabatan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang baru ."
Sementara itu, pada poin 1.2.4, klausul 1, Bagian V, Bagian Kedua Keputusan ini menetapkan: “ Mempertahankan rezim dan kebijakan gaji dan tunjangan jabatan yang berlaku (jika ada) bagi kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang ditugaskan untuk bekerja di unit administratif tingkat kecamatan yang baru setelah pengaturan tersebut selama 6 bulan. Setelah periode ini, rezim dan kebijakan gaji dan tunjangan jabatan akan diterapkan sesuai dengan ketentuan hukum yang baru ”.
Implementasi terpadu dari tingkat pusat sampai tingkat kecamatan
Landasan hukum penting yang dikutip oleh Kementerian Dalam Negeri adalah Undang-Undang tentang Kader dan Pegawai Negeri Sipil No. 80/2025/QH15, yang baru-baru ini disahkan oleh Majelis Nasional ke-15 pada masa sidang ke-9 dan secara resmi berlaku sejak 1 Juli 2025.
Undang-undang baru tersebut memuat banyak inovasi penting, yang secara gamblang menyebutkan: Rezim dan kebijakan kader dan pegawai negeri sipil dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah, dilaksanakan secara seragam sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; tanpa membeda-bedakan antara kader dan pegawai negeri sipil pusat, kader dan pegawai negeri sipil daerah provinsi, serta kader dan pegawai negeri sipil daerah kabupaten/kota.
Berdasarkan peraturan tersebut di atas, Kementerian Dalam Negeri meminta Komite Rakyat provinsi dan kotamadya yang dikelola pusat untuk mengarahkan instansi terkait, khususnya Kementerian Dalam Negeri dan Ketua Komite Rakyat komune, kecamatan, dan zona khusus di bawah pengelolaannya, untuk mengatur dan melaksanakan skema gaji dan tunjangan gaji (jika ada) bagi kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil yang ditetapkan setelah pengaturan tersebut. Pelaksanaannya harus memastikan publisitas, transparansi, dan subjek yang tepat.
Kebijakan mempertahankan rezim gaji dan tunjangan jabatan pada masa transisi merupakan solusi untuk menjamin hak-hak yang sah bagi kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri sipil, sekaligus mendukung daerah dalam memantapkan aparatur organisasinya pada masa penataan satuan administrasi dan pelaksanaan model pemerintahan daerah dua tingkat.
Penerapan kebijakan yang terpadu di seluruh sistem juga membantu menghilangkan kesenjangan antara tingkat administratif, menciptakan kondisi bagi pejabat di semua tingkat untuk diperlakukan sama dalam hal rezim dan kebijakan dan memiliki kesempatan pengembangan karier yang sama dalam sistem politik.
Thu Giang
Sumber: https://baochinhphu.vn/bo-noi-vu-huong-dan-che-do-tien-luong-phu-cap-cho-can-bo-sau-sap-xep-don-vi-hanh-chinh-102250709110310415.htm
Komentar (0)