Keputusan baru bertujuan untuk meningkatkan gizi sekolah guna mengatasi obesitas anak.
Berdasarkan persyaratan gizi yang baru, makan siang sekolah harus membatasi makanan yang digoreng, minuman manis (di atas 5%), kafein, lemak, dan garam. Pizza dan kue siap saji hanya boleh disajikan sebulan sekali. Makanan yang digoreng harus dimasak dengan minyak zaitun atau minyak bunga matahari. Sekolah juga diwajibkan menyediakan pilihan menu vegetarian dan vegan.
Meskipun terkenal dengan diet Mediteranianya, Spanyol masih menghadapi tingkat obesitas tertinggi keenam di Uni Eropa. Kementerian Urusan Konsumen Spanyol telah memperingatkan bahwa lebih dari 70% minuman dari mesin penjual otomatis di sekolah kini melebihi kadar gula dan kafein yang diizinkan.
Pada tahun 2023, 15,9% anak akan mengalami obesitas, dengan angka yang jauh lebih tinggi pada kelompok berpenghasilan rendah. Perbedaan kelas sosial juga menjadi kunci obesitas. Dalam keluarga berpenghasilan kurang dari 18.000 euro per tahun, 46,7% anak mengalami kelebihan berat badan, dibandingkan dengan 29,2% dalam keluarga berpenghasilan lebih dari 30.000 euro.
Menurut Menteri Pendidikan Spanyol, Pablo Bustinduy, peraturan baru tersebut akan mempersempit ketimpangan gizi, memastikan setiap anak memiliki akses ke makanan sehat, yang mana 45% sayurannya harus musiman dan 5% bersertifikat organik.
Sumber: https://giaoducthoidai.vn/chong-beo-phi-tay-ban-nha-doi-thuc-don-hoc-duong-post740136.html
Komentar (0)