SGGPO
Pada tanggal 20 November, gerakan Hizbullah di Lebanon mengatakan pihaknya menggunakan kendaraan udara tak berawak (UAV), peluru artileri, dan rudal untuk menyerang posisi militer Israel di utara negara itu.
Secara spesifik, Hizbullah melancarkan tiga "serangan UAV" terhadap tentara Israel di kota Kiryat Shmona. Sebelumnya, posisi ini juga dibombardir secara besar-besaran dari wilayah Lebanon dan semua target dilaporkan telah terkena serangan.
Pasukan Hizbullah menggunakan drone untuk terbang di atas wilayah perbatasan dengan Israel, 11 November. Foto: VNA |
Hizbullah juga mengumumkan peluncuran serangkaian "rudal Burkan" ke wilayah utara negara Yahudi tersebut dan mengonfirmasi beberapa di antaranya mengenai sasaran. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kemudian menyatakan telah mendeteksi tiga UAV yang menyerang di dekat sebuah pos terdepan, tetapi tidak ada laporan korban jiwa.
Asap mengepul setelah serangan artileri Israel di wilayah Lebanon pada 18 November. Foto: VNA |
Sebuah bangunan hancur setelah serangan udara Israel di Al-Jabayn, Lebanon, pada 20 November. Foto: VNA |
“Ada 25 serangan dari Lebanon ke beberapa lokasi dekat perbatasan” dengan Israel dan sistem pertahanan udara mencegat beberapa proyektil, sementara sisanya jatuh di tanah terbuka, kata pernyataan IDF.
Asap mengepul setelah serangan udara Israel di Alma al-Shaab, Lebanon, 20 November. Foto: VNA |
Pemandangan kehancuran setelah serangan udara Israel di Al-Jabayn, Lebanon, 20 November. Foto: VNA |
Sebagai tanggapan, IDF mengerahkan tank, jet tempur, dan helikopter untuk menembaki posisi Hizbullah di Lebanon, terutama lokasi yang diduga menyebarkan rudal anti-tank di Beirut selatan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)