Hingga saat ini, telah dilakukan 71 kali inspeksi dan pengecekan di bidang-bidang berikut: manajemen keuangan dan akuntansi; manajemen investasi konstruksi; pengelolaan dan pemanfaatan lahan. Dengan demikian, ditemukan pelanggaran senilai lebih dari 2,3 miliar VND dan lahan seluas lebih dari 1.400 m²; rekomendasi diajukan untuk memulihkan dan membayar ke anggaran lebih dari 1,8 miliar VND dan lahan seluas lebih dari 1.400 m², serta mengenakan denda administratif kepada organisasi dan individu senilai lebih dari 1 miliar VND.
Khususnya, dalam 6 bulan pertama tahun 2023, instansi dan unit di Provinsi Kon Tum telah menemukan dan menangani 3 kasus yang berindikasi korupsi dan negatif. Di antaranya, Badan Investigasi Kepolisian mendakwa 1 terdakwa atas kasus korupsi yang terjadi di Pusat Layanan Pertanian Distrik Kon Plong (insiden terjadi pada tahun 2021); mendakwa 1 kasus, 3 terdakwa atas pelanggaran peraturan tentang kompensasi, dukungan, dan pemukiman kembali dalam proses pemulihan tanah yang terjadi di Distrik Hoa Binh, Kota Kon Tum (insiden terjadi pada tahun 2022); melanjutkan penyelidikan kasus penggelapan properti dan kelalaian yang mengakibatkan konsekuensi serius yang terjadi di Dinas Tenaga Kerja, Penyandang Disabilitas, dan Sosial Distrik Tu Mo Rong (insiden terjadi pada tahun 2013).
Saat ini, Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian masih terus mengusut 4 kasus yang berindikasi tindak pidana korupsi, yaitu: kasus suap di Kantor Pelayanan Pajak Daerah Nomor 2 Provinsi Kon Tum; kasus pelelangan aset ilegal dan kelalaian pengelolaan lahan di PT Ia H'Drai Forestry One Member; kasus berindikasi pelanggaran hukum pada proyek pemanfaatan dana tanah kawasan villa sebelah utara pusat Kecamatan Kon Plong; kasus pengalihan hak atas tanah dan penerbitan sertifikat hak guna tanah oleh Komite Rakyat Kecamatan Kon Plong.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)