Insomnia di malam hari menyebabkan banyak orang merasa sangat mengantuk di siang hari. Menurut statistik, hingga 40% lansia tidak mendapatkan cukup tidur, yang memengaruhi jantung, tekanan darah, gula darah, kesehatan mental, dan kekebalan tubuh.
Untuk memahami penyebab mendasar insomnia malam hari yang menyebabkan rasa kantuk berlebihan di siang hari dan peran pola makan, para peneliti dari Rumah Sakit Brigham dan Wanita, Sekolah Kedokteran Harvard, dan lima universitas besar di AS menganalisis data dari lebih dari 6.071 peserta, dengan usia rata-rata di atas 48 tahun.
Peserta studi menjawab pertanyaan tentang rasa kantuk di siang hari. Informasi tentang pola makan, tidur, kondisi medis seperti insomnia, sleep apnea, dan durasi tidur juga dikumpulkan. Data ini kemudian dibandingkan untuk menemukan hubungan antara kadar zat dalam darah dan rasa kantuk di siang hari.
Menurut statistik, hingga 40% orang dewasa yang lebih tua tidak mendapatkan cukup tidur.
Ilustrasi: AI
Hasilnya menemukan bahwa asam lemak omega-6 memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas tidur, sehingga mengurangi rasa kantuk di siang hari.
Secara khusus, orang dengan kadar omega-6 yang tinggi dalam darahnya — sejenis lemak tak jenuh ganda (PUFA) — cenderung mengalami lebih sedikit rasa kantuk di siang hari.
Hasil ini serupa dengan penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa asam lemak omega-6 membantu meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi rasa kantuk di siang hari.
Para peneliti menyimpulkan: Pola makan yang kaya omega-6 dapat dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik dan berkurangnya rasa kantuk di siang hari.
Di mana asam lemak omega-6 ditemukan?
Omega-6 adalah asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Omega-6 banyak ditemukan dalam kacang-kacangan (termasuk kacang mete, kenari, dll., dan biji-bijian seperti biji rami dan biji chia), minyak sayur, dan ikan berlemak.
Sumber: https://thanhnien.vn/loai-thuc-pham-duoc-khoa-hoc-chung-minh-tri-chung-mat-ngu-185250831063848445.htm
Komentar (0)