Menurut sebuah studi tahun 2020 oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, matcha mengandung banyak antioksidan beserta vitamin A, C, dan K.
Varnit Yadav, seorang ahli nutrisi di India, mengatakan banyak orang sering memandang matcha sebagai alternatif kopi. Berkat kandungan antioksidannya yang tinggi, matcha dapat membantu meningkatkan kewaspadaan. Namun, matcha juga mengandung kafein dalam jumlah tinggi, sehingga harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Matcha baik untuk kesehatan, tetapi jangan terlalu banyak mengonsumsinya.
Foto: AI
Seperti halnya makanan lainnya, matcha sebaiknya dikonsumsi dengan pemahaman tentang komposisinya, kandungan kafein, dan toleransi tubuh masing-masing individu.
Menurut Varnit, matcha sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah antara 2-5 gram per hari, tergantung pada toleransi kafein tubuh.
Meskipun kaya akan antioksidan dan berpotensi meningkatkan fungsi otak, matcha tetap dapat menyebabkan beberapa masalah jika dikonsumsi secara berlebihan, menurut situs kesehatan India Onlymyhealth .
Gangguan pencernaan
Mengonsumsi matcha dalam jumlah besar atau meminumnya saat perut kosong dapat dengan mudah menyebabkan kembung, gas, dan refluks asam.
Mual
Kandungan katekin dan kafein yang tinggi dalam matcha dapat mengiritasi lapisan lambung, menyebabkan ketidaknyamanan.
Orang yang mengalami kecemasan sebaiknya tidak mengonsumsi matcha.
Orang yang memiliki masalah kesehatan mental atau gangguan kecemasan sebaiknya menghindari matcha karena kafein dapat meningkatkan stres.
Peningkatan detak jantung
Saat mengonsumsi matcha dan kopi dalam jumlah besar, jantung dapat berdetak lebih cepat, yang menyebabkan perasaan gelisah.
Gangguan tidur
Kafein dan L-theanine dalam matcha membantu meningkatkan kewaspadaan, tetapi jika dikonsumsi pada sore hari atau dalam dosis tinggi, dapat dengan mudah menyebabkan gangguan tidur.
Mengonsumsi lebih dari 5-6 gram matcha per hari dapat memengaruhi siklus tidur Anda, sehingga sulit untuk tidur nyenyak.
Akumulasi kafein
Matcha mengandung lebih banyak kafein daripada teh hijau biasa. Mengonsumsi dosis yang melebihi anjuran dapat menyebabkan stimulasi berlebihan pada sistem saraf.
Selain itu, Bapak Varnit menyarankan agar penderita tekanan darah tinggi dan penyakit hati memilih jenis matcha yang sesuai.
Wanita hamil dapat mengonsumsi kafein dalam kadar yang aman (di bawah 200 mg/hari), tetapi juga harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengonsumsi matcha.
Sumber: https://thanhnien.vn/matcha-tot-cho-suc-khoe-nhung-dung-uong-qua-nhieu-vi-ly-do-sau-day-185250617001341608.htm






Komentar (0)