Uni Eropa telah mendesak masyarakat di seluruh benua untuk menimbun cukup makanan, air, dan kebutuhan pokok lainnya untuk bertahan setidaknya 72 jam, tanpa memberikan alasan khusus, di tengah meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia.
Foto ilustrasi: TASS
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte telah memperingatkan bahwa Rusia mungkin akan melancarkan serangan militer lagi ke Eropa pada tahun 2030. Berbicara di Warsawa, ia menekankan bahwa siapa pun yang "salah perhitungan" dan menyerang Polandia atau sekutu NATO lainnya akan menghadapi "kekuatan penuh aliansi".
Ia menegaskan bahwa tanggapan NATO akan "menghancurkan", yang ditujukan untuk mencegah potensi perang.
Peringatan itu muncul hanya beberapa jam setelah Rusia melancarkan serangan rudal ke kota Sumy, Ukraina, dan Tn. Rutte menekankan bahwa Rusia harus memahami konsekuensi dari melanjutkan tindakan tersebut.
Komisioner Manajemen Krisis dan Kesiapsiagaan Hadja Lahbib mengatakan ancaman terhadap Eropa kini lebih kompleks dari sebelumnya. Menurut Rutte, Rusia sedang "bergerak menuju ekonomi perang", yang dapat meningkatkan kemampuan militernya secara signifikan di tahun-tahun mendatang.
Pada saat yang sama, militer Rusia mengumumkan peluncuran rudal jelajah dari kapal selam serang Ufa di Laut Jepang. Media pemerintah Rusia mengklaim rudal tersebut mengenai sasaran darat yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer di wilayah Khabarovsk, serta sasaran di laut.
Ngoc Anh (menurut HT, Euronews)
Sumber: https://www.congluan.vn/moi-lo-the-chien-iii-khi-27-quoc-gia-duoc-canh-bao-ve-chien-tranh-post340270.html
Komentar (0)