Langkah Putin tersebut dilaporkan oleh kantor berita RIA pada 4 Agustus. Pemerintah Rusia akan menyusun daftar perusahaan Rusia yang wajib mematuhi undang-undang baru tersebut, termasuk semua bank dan perusahaan sistemik penting yang memiliki skala pendapatan, karyawan, aset, atau pajak tertentu, menurut Reuters yang mengutip informasi dari RIA.
Berdasarkan undang-undang baru tersebut, hak-hak investor asing dari negara-negara yang dianggap "tidak bersahabat" oleh Moskow, yaitu negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait konflik Rusia-Ukraina, dapat ditangguhkan dan saham mereka didistribusikan secara proporsional di antara para pemilik Rusia.
Presiden Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan Rusia melalui tautan video di Kremlin di Moskow pada tanggal 4 Agustus.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia semakin gencar menyita aset perusahaan Barat sebagai balasan atas penyitaan aset milik Rusia di luar negeri, menurut Reuters.
Bulan lalu, Rusia mengambil alih saham perusahaan bir Denmark Carlsberg di pabrik pembuat bir Rusia, serta anak perusahaan Rusia dari pembuat yoghurt Prancis Danone.
Sebelumnya pada bulan April, Moskow mengambil langkah serupa terhadap Fortum Finlandia dan Uniper Jerman, menurut Reuters.
Pandangan cepat: Perkembangan terkini apa yang terjadi dalam kampanye militer Rusia di Ukraina pada tanggal 26 Mei?
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)