Pada tanggal 13 Mei, berita dari Rumah Sakit Mata Saigon Can Tho mengatakan bahwa dokter rumah sakit baru saja berhasil merawat seorang pasien wanita dengan strabismus bawaan derajat 15 dan komplikasi penglihatan ganda.
Pasiennya adalah Ny. LT.PT (45 tahun, tinggal di An Giang ), dengan strabismus bawaan 15 derajat. Hampir setahun yang lalu, Ny. T. menjalani operasi mata di sebuah rumah sakit di Kota Ho Chi Minh. Setelah operasi, strabismusnya tak kunjung sembuh dan menyebabkan komplikasi seperti penglihatan ganda, melihat satu objek menjadi dua. Penyakit yang berkepanjangan ini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari dan pekerjaannya, memaksanya berhenti bekerja, semangatnya tertekan, dan ia merasa rendah diri.
Penglihatan Ibu T pulih setelah operasi.
Setelah mengunjungi Rumah Sakit Mata Saigon Can Tho untuk pemeriksaan, Ibu T. didiagnosis menderita diplopia pascaoperasi juling. Penyakit mata berbahaya ini ditandai dengan gejala melihat satu hal sebagai dua hal dengan satu atau kedua mata.
Penyebab diplopia pada kasus Ibu T adalah kedua mata tidak menjalani pemeriksaan refraksi makula sebelum operasi strabismus, sehingga menyebabkan gambar yang diperoleh kedua mata tidak berada pada posisi yang sama dan otak menerima sinyal dengan dua gambar yang berbeda.
Seminggu setelah operasi, kedua mata pasien pulih dan penglihatan kembali normal. Strabismus dan diplopia diobati secara efektif, dan pasien tidak lagi mengalami gejala melihat satu objek sebagai dua objek.
Dr. Tran Van Ket, Direktur Rumah Sakit Mata Saigon Can Tho, mengatakan bahwa perawatan penglihatan ganda bagi pasien dapat melibatkan pembedahan, terapi penglihatan, prisma atau pengobatan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)